Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Kampung Tukang Bersihkan Masjid Ingin Hidup Layak, Tak Disangka Setelah Dewasa jadi Profesor Hingga Petinggi Negeri

Anak Kampung Tukang Bersihkan Masjid Ingin Hidup Layak, Tak Disangka Setelah Dewasa jadi Profesor Hingga Petinggi Negeri

Anak Kampung Tukang Bersihkan Masjid Ingin Hidup Layak, Tak Disangka Setelah Dewasa jadi Profesor Hingga Petinggi Negeri

Cerita perjuangan salah satu tokoh intelektual Indonesia saat berjuang mengadu nasib ke Jakarta.

Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, peribahasa tersebut mungkin cocok menggambarkan perjuangan pria satu ini.

Berasal dari kampung kecil di sebuah kepulauan, dia berhasil mengubah nasibnya setelah nekat hijrah ke Jakarta.

Meski sempat tinggal menumpang dan bekerja serabutan, tak disangka nasib baik menghampirinya.

Kini, dia bahkan berhasil menjadi salah satu sosok intelektual di Indonesia. Siapa dia? Simak ulasannya:

Kisah Perjuangan Inspiratif 

Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Yusril Ihza Mahendra.

Dia dikenal sebagai salah satu akademisi hukum tata negara, politikus, dan tokoh intelektual Indonesia.

Kisah Perjuangan Inspiratif <br>

Siapa sangka, jika perjuangan Yusril untuk bisa menempati posisinya saat ini cukup tidak mudah.

Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, Yusril menceritakan hal tersebut.

Anak Kampung Tukang Bersihkan Masjid Ingin Hidup Layak, Tak Disangka Setelah Dewasa jadi Profesor Hingga Petinggi Negeri

Hijrah ke Jakarta

Sejak kecil, Yusril mengaku jika dia sudah terbiasa bekerja serabutan untuk membantu perekonomian keluarga.

Yusril sendiri disebut berasal dari sebuah kampung di kepulauan kecil yang ada di antara pulau Sumatera dan Kalimantan.

"Saya lahir di kampung, sekolah di kampung. Sambil bekerja membantu orang tua, bahkan pernah menjadi tukang bersihkan masjid, jadi nelayan, pernah (krja) bantu nelayan, pernah jual ikan di pasar," kata Yusril dalam video.

Setelah bertahun-tahun berlalu, Yusril mengaku jika ia ingin berusaha mengubah nasibnya.

Sehingga, setelah lulus dari SMA Yusril nekat untuk hijrah ke Jakarta dengan harapan bisa mewujudkan impiannya untuk kuliah.

Setelah bertahun-tahun berlalu, Yusril mengaku jika ia ingin berusaha mengubah nasibnya.

"Saya berkeyakinan pendidikanlah satu-satunya yang dapat mengubah nasib hidup saya yang miskin dan tertinggal. Maka saya pergi ke Jakarta menghadapi satu tantangan dalam keadaan yang serba tidak pasti," ungkapnya.

Anak Kampung Tukang Bersihkan Masjid Ingin Hidup Layak, Tak Disangka Setelah Dewasa jadi Profesor Hingga Petinggi Negeri

Pernah Tinggal di Masjid

Setelah berangkat ke Jakarta, Yusril mengaku jika dia sempat tinggal menumpang di sebuah masjid.

Di sana, dia berusaha melakukan pekerjaan apapun untuk bisa bertahan.

"Maka saya tinggal di masjid, saya membantu membersihkan masjid dapat pemondokan gratis saya mengajar bela diri, mengaji, macam-macam. Bahkan saya pernah jadi kondektur," kata Yusril.

Beruntung, ia dipertemukan dengan seorang profesor yang melihat potensi baik dalam diri Yusril. <br>

Beruntung, ia dipertemukan dengan seorang profesor yang melihat potensi baik dalam diri Yusril. 

Sejak saat itulah nasibnya perlahan mulai berubah hingga akhirnya bisa menjadi seorang profesor.

"Karena saya rajin belajar ada profesor yang merekrut saya menjadi asisten beliau untuk mengajar. Makin lama saya mulai meningkatkan hidup," kata Yusril

"Dari yang hidup di jalanan jadi bisa mengajar ke jenjang yang lebih tinggi dan bisa melanjutkan pendidikan terus sampai S3 kalau sekarang ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Yusril dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Sepak terjang Yusril di pemerintahan pun sudah tidak diragukan lagi.

Dia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, hingga Menteri Hukum dan perundang-undangan.

Sebagai informasi, Yusril dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Ganjar Hadiri Kuliah di FISIP UI: Tadi yang Teriak Bapak, Seperti Anak Saya
Ganjar Hadiri Kuliah di FISIP UI: Tadi yang Teriak Bapak, Seperti Anak Saya

mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku pernah dituduh akan datang ke Universitas Indonesia (UI) pada tanggal tertentu.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Mantan Kepala Intelijen Masuk Jadi Punggawa TPN Ganjar-Mahfud MD
Jenderal Bintang Tiga Mantan Kepala Intelijen Masuk Jadi Punggawa TPN Ganjar-Mahfud MD

Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit dan Marsekal Madya TNI (Purn) Tatang Harlyansyah. Desi dan Tatang juga menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Anies Ajak Mahasiswa Jaga Indonesia dengan Hadirkan Keadilan
Anies Ajak Mahasiswa Jaga Indonesia dengan Hadirkan Keadilan

Pesan itu disampaikan Anies saat melakukan kunjungan ke sejumlah kampus dan pondok pesantren di Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rektor UNS Datangi Kemendikbud Usai Nadiem Cabut Gelar Guru Besar 2 Profesor, Bahas Apa?
Rektor UNS Datangi Kemendikbud Usai Nadiem Cabut Gelar Guru Besar 2 Profesor, Bahas Apa?

Beberapa bulan belakangan Universitas Sebelas Maret (UNS) diguncang isu dugaan korupsi Rp57 miliar. Tuduhan itu muncul usai gelar guru besar dua profesornya.

Baca Selengkapnya
MK Bacakan Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Diajukan Mahasiswa Unisia Brahma Aryana Hari Ini
MK Bacakan Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Diajukan Mahasiswa Unisia Brahma Aryana Hari Ini

Perkara ini diajukan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia bernama Brahma Aryana yang diwakili kuasa hukumnya Viktor Santoso Tandiasa.

Baca Selengkapnya
Diterima 7 Kampus Bergengsi di Luar Negeri,  Begini Cerita Allin Alya Anak Guru Paud di Gunungkidul
Diterima 7 Kampus Bergengsi di Luar Negeri, Begini Cerita Allin Alya Anak Guru Paud di Gunungkidul

Berkat kerja keras dan semangat belajarnya, dia berhasil diterima di tujuh kampus luar negeri.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi: Jurus 3 Capres Sejahterakan Guru
Adu Solusi: Jurus 3 Capres Sejahterakan Guru

Meski memiliki peran penting, namun perhatian pemerintah terhadap guru belum maksimal.

Baca Selengkapnya
Profesor Adi Utarini dan Upaya Eliminasi Demam Berdarah di Indonesia
Profesor Adi Utarini dan Upaya Eliminasi Demam Berdarah di Indonesia

Profesor Adi Utarini manfaatkan bakteri Wolbachia untuk mengendalikan pertumbuhan nyamuk demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Kejari Depok Endus Dugaan Korupsi UPN Veteran, Pihak Kampus Buka Suara
Kejari Depok Endus Dugaan Korupsi UPN Veteran, Pihak Kampus Buka Suara

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta diterpa isu korupsi. Bagaimana duduk perkaranya?

Baca Selengkapnya