Layanan Keuangan Digital Indonesia Jadi Sektor Favorit Para Investor
Merdeka.com - Laporan e-Conomy SEA terbaru menyatakan Indonesia meraup sekitar 25 persen dari total nilai pendanaan swasta se-Asia Tenggara pada semester pertama 2022. Dari total pendanaan diperoleh, layanan keuangan digital merupakan sektor paling menarik bagi para investor.
Terlebih lagi, Indonesia dan Singapura disebut masih menduduki posisi teratas sebagai target destinasi investasi teknologi di kawasan Asia Tenggara. Dengan itu, peluang investasi layanan keuangan digital kerap ditawarkan di pasar Indonesia.
Aktivitas investor dalam layanan keuangan digital berfokus pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman. Tercatat pada semester pertama 2022, sektor ini berhasil mengumpulkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau Rp 24 triliun. Angka tersebut melampaui pendanaan swasta sektor e-commerce senilai USD 0,8 miliar.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA, layanan keuangan digital tumbuh karena adanya pergeseran perilaku offline-ke-online pasca-pandemi. Dengan pergerakan yang menunjukkan peningkatan signifikan, layanan keuangan digital di Indonesia diprediksi akan bertahan dalam jangka waktu panjang.
"Setelah bertahun-tahun mengalami akselerasi, pertumbuhan penggunaan teknologi digital kini berangsur normal, dengan kalangan mampu dan kaum muda yang melek teknologi di perkotaan menjadi pengguna terbesar layanan digital," kata Managing Director, Google Indonesia Randy Jusuf dalam konferensi pers daring, Selasa (8/11).
Untuk diketahui, layanan keuangan digital mencakup antara lain pembayaran non tunai, investasi, asuransi digital, Buy Now Pay Later(BNPL), dan transfer dana.
Pembayaran non tunai termasuk pemakaian kartu kredit, kartu debit, kartu prabayar, dompet elektronik, dan transfer antar rekening. Sementara itu, investasi menjadi sektor kompetitif di Indonesia dengan hadirnya 15 penyedia layanan baru tahun ini.
Bank digital berpotensi mengalami pertumbuhan besar di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki populasi yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) dan memiliki rekening bank dengan layanan terbatas (underbanked) tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 81 persen.
Asuransi digital, BNPL, dan transfer dana juga menjadi layanan keuangan digital yang menunjukkan pertumbuhan positif di Indonesia.
Reporter Magang: Michelle Kurniawan
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaLobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Sektor Ini Patut Dilirik di Tengah Gejolak Ekonomi
Hal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaCurhat Perajin Ukiran Jepara ke Ganjar Agar Dapat Kemudahan Modal Usaha
Ada banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca Selengkapnya