Komet Tiga Kali Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekati Bumi Bikin Ilmuwan Deg-degan
Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa sebuah komet berukuran tiga kali lebih besar daripada Gunung Everest telah meledak untuk kedua kalinya dalam empat bulan terakhir dan sedang meluncur menuju Bumi.
Asosiasi Astronomi Inggris (BAA) telah memantau laju komet ini dengan sangat cermat.
Mereka telah mendeteksi adanya ledakan tersebut setelah puluhan kali ledakan itu lebih terang bunyinya dari yang sudah pernah terjadi.
Untuk saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai seberapa besar pertumbuhan komet selama letusan baru ini terjadi.
Meski begitu, sudah ada tanda bahwa letusan kali ini setidaknya dua kali lebih kuat dari letusan sebelumnya yang terjadi pada 20 Juli lalu.
Hal ini disebabkan cahaya yang dipantulkan oleh koma dari komet tersebut. Koma adalah gas awan yang mengelilingi pusat komet. Setelah meledak, koma komet semakin meluas.
Dari sini, komet mulai mengembangkan sejenis tanduk aneh yang belum jelas penyebab kemunculannya. Para ahli mencurigai bahwa tanduk aneh yang berjumlah dua buah ini terbentuk karena bentuk inti dari komet 12P.
Richard Miles, seorang anggota Astronomical Association.
Untungnya, meski lintasan dari komet 12P ini cukup mencemaskan, sejauh ini tidak ada peringatan bahwa komet ini akan menimbulkan bahaya bagi kehidupan di Bumi.
Setelah itu, komet akan terlempar kembali ke tata surya. Komet 12P baru akan kembali melakukan tur kosmiknya pada 2095 dan merupakan salah satu dari 20 komet yang diketahui memiliki gunung es aktif.
Ilmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca SelengkapnyaIni merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.
Baca SelengkapnyaAsteroid Bennu merupakan asteroid yang berdekatan dengan Bumi, pertama kali di identifikasi pada tahun 1999.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan terlihat senang dengan sampel yang dibawa pulang misi OSIRIS-REx selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaEnam planet "alien" ini berada di luar Tata Surya atau disebut eksoplanet.
Baca SelengkapnyaKerinduan kepada keluarga saat bertugas di luar angkasa, tak bisa ditampik para astronot.
Baca SelengkapnyaSeekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban mengapa komet ini hanya muncul setelah ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaMoulay Brahim, sebuah kota kecil di Pegunungan Atlas Maroko, salah satu daerah paling terdampak gempa. Akses menuju tempat ini cukup sulit.
Baca Selengkapnya