Merdeka.com - Raksasa teknologi AS baru saja merilis hasil fiskal kuartal yang mencakup musim liburan tahun lalu, yakni Oktober hingga Desember 2019.

Ketika Wall Street memprediksi pemasukan Apple kala itu adalah USD 52 Miliar, nyatanya Apple mendapatkan lebih yakni USD 55,96 Miliar.

Ini adalah angka pendapatkan kuartal tertinggi kedua Apple sepanjang masa. Paling tinggi adalah musim liburan tahun 2017 silam.

Melansir Phone Arena, hal ini merupakan hasil dari peningkatan Apple di berbagai fitur iPhone 11 Series. Mulai daya tahan bateraqi, penambahan sensor kamera dan juga fitur fotografis seperti Deep Fusion, serta perlindungan konsumen di sektor sistem keamanan, semua menambah kepercayaan konsumen pada Apple.

Hal ini menghasilkan kenaikan pendapatan secara year-on-year sebanyak 8 persen, dan itu semua kontribusi dari iPhone terbaru.

Selain itu, iPhone 11 Series memiliki tingkat kepuasan 98 persen di konsumen AS, dan ini adalah rekor baru.

Meski iPhone adalah penyumbang Dollar terbesar untuk iPhone, pertumbuhan kuat datang dari sektor wearables atau aksesori canggih, serta smart home.

Kontribusi terbesar datang dari Apple Watch dan AirPods yang keduanya menghasilkan pendapatan USD 10,01 Miliar. Angka ini naik 37 persen secara tahunan.

Sama seperti iPhone, diperkenalkannya berbagai fitur baru di Apple Watch Series 5 dan terutama di AirPods Pro, membuat kenaikan penjualan jadi signifikan.