Amerika Serikat gunakan Angry Birds sebagai sarana mata-mata?
Merdeka.com - Berita mengenai aksi penyadapan yang dilakukan oleh National Security Agency (NSA) milik Amerika Serikat seakan tidak ada habisnya. Bahkan kali ini ada kabar lain yang katakan bahwa game populer Angry Birds pun disangkutpautkan dengan masalah penyadapan ini.
Kabarnya, NSA dan rekanannya dari Inggris menggunakan game untuk smartphone yaitu Angry Birds sebagai sarana untuk memata-matai pengguna perangkat mobile termasuk mengumpulkan data pribadi seperti usia, jenis kelamin, lokasi preferensi sampai tingkat seksualitasnya.
Dikutip dari Fox news (27/01), tentu saja sedikit mengejutkan karena game yang menarik tersebut disangkutpautkan dengan NSA dan aksi mata-matanya.
Sesaat setelah rumor ini beredar, sontak saja pihak pembesut game Angry Birds langsung bereaksi dengan mengatakan bahwa game buatan mereka tidak ada hubungannya dengan aksi NSA.
"Rovio tidak tahu menahu dengan masalah ini dan tidak memiliki hubungan dengan organisasi itu (NSA," jelas Saara Bergstrom, VP of marketing and communications dari Rovio.
Memang sampai sekarang belum jelas duduk permasalahannya, namun secara tegas pihak Rovio tidak ingin nama game mereka tercemar dan disangkutpautkan dengan aksi mata-mata NSA.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?
Baca SelengkapnyaPenggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPermainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaHasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca SelengkapnyaAustralia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca Selengkapnya