Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Belakangan banyak orang Amerika yang berlomba membuat paspor ganda demi terhindar dari dampak ketidakpastian global.
Belakangan banyak orang Amerika yang berlomba membuat paspor ganda demi terhindar dari dampak ketidakpastian global.
Menjadi kaya raya tidak menjamin terbebas dari rasa takut kehilangan harta benda. Bahkan, banyak orang-orang kaya memiliki paspor ganda demi melindungi kekayaan mereka.
Melansir CNBC, keluarga-keluarga kaya di Amerika Serikat semakin banyak yang mengajukan permohonan kewarganegaraan kedua untuk melindungi risiko keuangan mereka.
"Orang-orang kaya sedang membangun 'portofolio paspor' ini, jika perlu mereka meninggalkan negara asal mereka," demikian laporan Henley & Partners seperti dilansir CNBC, Kamis (11/4).
Firma tersebut mengatakan, jumlah warga Amerika kini melebihi warga negara lainnya dalam hal mendapatkan tempat tinggal alternatif atau kewarganegaraan tambahan.
“AS masih merupakan negara yang hebat, paspornya masih luar biasa. Tetapi jika saya kaya, saya ingin melakukan lindung nilai terhadap tingkat volatilitas dan ketidakpastian," kata Dominic Volek, kepala kelompok klien swasta di Henley & Partners.
Program 'Visa Emas' Portugal sangat populer karena menyediakan jalur untuk mendapatkan tempat tinggal dan kewarganegaraan dengan perjalanan bebas visa di Eropa, dengan imbalan investasi sekitar euro 500.000 atau setara Rp8,5 miliar dalam bentuk dana atau ekuitas swasta.
Sementara Malta menawarkan Visa Emas sebesar 300.000 euro atau Rp5 miliar yang diinvestasikan dalam real estate. Hal ini menurut Dominic telah menjadi 'sangat populer di kalangan orang Amerika'.
“Dengan Malta Anda menjadi warga negara Eropa, dengan hak pemukiman penuh di seluruh Eropa,” kata Dominic.
“Jadi Anda bisa tinggal di Jerman, anak-anak Anda bisa pergi dan belajar di Prancis dan Anda punya hak untuk tinggal, bekerja dan belajar di seluruh Eropa,” sambung Dominic.
Paspor alternatif membuat perjalanan lebih mudah bagi orang Amerika yang ingin bertualang ke negara-negara yang kurang ramah terhadap Amerika.
“Bagi warga Amerika, Inggris, dan Israel yang tiba-tiba merasa tidak yakin akan diterima di luar negeri, paspor tambahan memberikan fleksibilitas penting,” menurut laporan Henley.
Penggunaan paspor sekunder juga dapat membantu transfer keuangan atau transaksi lintas batas negara di negara baru.
Mereka inhin lebih dekat dengan keluarga yang tinggal di luar negeri atau karena alasan gaya hidup di era baru kerja jarak jauh.
Bagi sebagian lainnya, politik AS adalah pendorongnya.
Secara global, migrasi jutawan diperkirakan akan mencapai titik tertinggi baru pada tahun 2024.
Alasannya tak lain karena perang, tindakan keras pemerintah terhadap kekayaan, dan ketidakpastian politik mendorong lebih banyak penduduk kaya untuk pindah ke negara lain.
Amerika tetap menjadi tujuan utama para jutawan global yang meninggalkan negara lain. Tercatat pendatangnya sebanyak 2.200 jutawan pada tahun 2023 dan proyeksi arus masuk sebesar 3.500 pada tahun 2024.
Sementara China tetap menjadi sumber migrasi jutawan terbesar yang kehilangan 13.500 jutawan pada tahun lalu.
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaBukan hanya warga negara asli saja, ternyata anggota kepolisian di Amerika Serikat bisa berasal dari warga negara lainnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaPada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Baca SelengkapnyaHasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.
Baca Selengkapnya