Eksotisme Pura di Lereng Gunung Semeru, Sempat Ditolak Pejabat Kini Berdiri Megah Berkat Kekompakan Warga Hindu Lumajang dan Bali
Sejarah
Mengutip Instagram @ngurahsuryakusuma, keinginan umat Hindu di Kecamatan Senduro untuk membuat pura sudah muncul sejak tahun 1969 silam.
Sayangnya, hal ini tidak mudah diwujudkan karena izin mendirikan pura sulit didapatkan. Selain itu, umat Hindu juga butuh waktu untuk menggalang dana hingga cukup untuk membangun rumah ibadah sesuai cita-cita mereka.
Pada tahun 1970-an, kalangan umat Hindu Bali melakukan langsung pengambilan air suci di petirtaan Watu Klosot di lereng Gunung Semeru. Perjalanan dari Bali menuju Watu Klosot membutuhkan waktu sekitar 12 jam. Hal ini membuat para umat Hindu Bali harus menginap di Lumajang. Awalnya mereka menginep di penginapan.
Seiring berjalannya waktu, para tetua umat Hindu Bali merasa kurang sreg jika membawa air suci untuk menginap di hotel. Dari sinilah muncul inisiasi yang selaras dengan keinginan umat Hindu Lumajang untuk membangun pura.
Pendirian pura di kawasan dataran tinggi ini juga didasari konsep dari rujukan susastra agama maupun sumber sejarah kuno dalam pandangan Hindu. Dataran tanah atau gunung tertinggi merupakan kawasan tersuci secara spiritual.
Selaras dengan posisi gunung Semeru sebagai gunung tertinggi di Jawa. Mengutip kitab Negarakertagama, Gunung Semeru merupakan kawasan suci masa Jawa kuno.
Pura Mandhara Giri Semeru Agung
Pemilihan Lokasi
Izin pendirian pura ini sempat ditolak Bupati Lumajang saat itu dengan alasan lokasi sempit dan dekat permukiman warga non Hindu. Selanjutnya, musyawarah pimpinan kecamatan menawarkan lokasi di Desa Kertasari. Lokasi ini ditolak umat karena dekat aliran lahar Gunung Semeru.
berita untuk kamu.
Akhirnya disepati lokasi pendirian pura di Desa Sumberagung Kecamatan Senduro. Awalnya, pura ini hanya akan didirikan di tanah seluas 25x60 meter. Kini rumah ibadah ini berdiri megah di lahan nyaris seluas 2 hektare.
Kekompakan Umat
Berdirinya pura di lereng Gunung Semeru ini tak bisa dilepaskan dari kekompakan umat Hindu Lumajang dan Bali. Mereka gotong-royong menghimpun dana hingga berhasil menyelesaikan pembangunan pura senilai Rp1,8 miliar tersebut.
Toleransi Beragama
Mengutip NU Online, Kabupaten Lumajang dipilih menjadi kabupaten moderasi beragama pertama di Jawa Timur yang digagas Kemenag setempat. Desa Senduro tempat pura ini berdiri juga dikenal sebagai Desa Pancasila.
- Rizka Nur Laily M
Hari Raya Nyepi merupakan salah satu perayaan suci umat Hindu ditandai dengan meninggalkan segala aktivitas duniawi dalam keheningan selama sehari.
Baca SelengkapnyaSitus itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca SelengkapnyaMegibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali
Baca SelengkapnyaSaat upacara Melasti, segala sesuatu atau sarana sembahyang di Pura dibawa ke laut untuk disucikan.
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca Selengkapnya