3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak
Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS.
Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS.
Saat ini, keberadaan TikTok sedang terancam masa depannya di Amerika Serikat (AS). House of Representatives (DPR AS) telah meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU).
RUU ini apabila disetujui oleh Senat dan Presiden, bisa memaksa pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual saham mayoritasnya dalam waktu enam bulan setelah RUU disahkan.
Jika hal tersebut tidak dijual, maka TikTok akan dilarang untuk beredar di AS.
Lantas, mengapa pemerintah AS ingin melarang keberadaan TikTok di negaranya? Salah satu alasan yang paling ditonjolkan adalah keamanan data dan privasi masyarakat umum. Berikut merupakan beberapa klaim yang ditujukan pada TikTok mengenai isu tersebut, seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/3).
1. TikTok mengambil sangat banyak data dari penggunanya
Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan “pengambilan data yang berlebihan” terhadap para penggunanya.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
Laporan ini pun dijadikan bukti oleh banyak pihak-pihak yang juga mengira bahwa TikTok mengambil data penggunanya secara besar-besaran.
2. TikTok bisa digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk memata-matai para pengguna
Bukan menjadi rahasia lagi kalau pemerintah AS dan pemerintah Tiongkok sering berseteru mengenai masalah penyensoran dan privasi warga negaranya.
ByteDance, yang merupakan perusahaan raksasa asal Tiongkok, pun menjadi sasaran kecurigaan berbagai warga dan anggota pemerintahan AS.
Klaim ini dibantah oleh pemerintah Tiongkok. Tiktok berkata bahwa mereka merupakan perusahaan independen dan "tidak memberikan data pengguna kepada pemerintah Tiongkok”, sekalipun jika diminta.
3. TikTok dapat mencuci otak para penggunanya
Algoritma atau video-video yang ditujukan kepada para pengguna diklaim bisa diatur atau direkayasa secara khusus oleh TikTok dan pemerintah Tiongkok untuk melancarkan propaganda tertentu.
Salah satu alasan dari munculnya klaim tersebut adalah tindakan pemerintah Tiongkok yang biasa melakukan penyensoran dan perekayasaan rekomendasi konten secara besar-besaran kepada pengguna internet Tiongkok, termasuk kepada Douyin, aplikasi saudara TikTok di Tiongkok.
Rekor didapatkan oleh burung ini. Ia hanya "sesekali" mengepakan sayapnya.
Baca SelengkapnyaSebenarnya, masih belum ada kejelasan yang pasti mengenai kapan angka 13 dianggap sebagai angka yang buruk.
Baca SelengkapnyaHarapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaMuncul pertama kali kata itu bukan untuk sulap namun lebih ke pengobatan.
Baca SelengkapnyaBarangkali ini adalah satu-satunya burung di dunia yang mampu terbang nonstop 10 bulan.
Baca SelengkapnyaAda beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaTidur yang cukup juga penting bagi astronot yang sedang bertugas di stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang-orang percaya hantu. Namun ada pendapat secara ilmiah yang bisa menjelaskan perkara ini.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca Selengkapnya