Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit
Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Masa penjajahan Belanda tak hanya menyisakan luka bagi para kaum pribumi, tetepi juga meninggalkan bangunan hingga fasilitas yang dulunya digunakan oleh orang-orang Belanda di Indonesia.
Di bumi Sumatra ada beragam bangunan peninggalan Belanda , mulai dari benteng, gedung-gedung pemerintahan, sampai fasilitas yang digunakan oleh orang-orang Belanda. Di Kabupaten Tapanuli Selatan, terdapat kolam renang yang konon dulunya milik Belanda.
Masyarakat sekitar menyebut tempat itu sebagai Bekas Kolam Belanda. Lokasinya jauh dari hiruk pikuk padatnya perkotaan.
Simak napak tilas kolam peninggalan Belanda yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Kolam Bekas Belanda ini berada di Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Letaknya berada di tengah-tengah rimbunnya pohon pinus.
Lokasi Bekas Kolam Belanda ini juga berdekatan dengan perkebunan sawit dan juga objek wisata lainnya yaitu Air Terjun Silima-Lima.
(Foto: Youtube/JELAS Official)
Sejauh ini, tidak diketahui asal usul terkait sejarah dari kolam tersebut. Lokasinya yang jauh dari dunia luar membuat orang-orang sekitar tak mengetahui adanya bangunan bersejarah ini.
Apabila dilihat dari kejauhan, kolam peninggalan Belanda ini bisa disebut salah satu fasilitas yang cukup mewah.
Bahkan, lingkungannya pun layaknya sebuah resort di masa lampau.
Pada bagian sekelilingnya, terdapat pepohonan hijau yang begitu asri dan suasananya yang tenang. Menurut informasi dari cagarbudaya.sumutprov.go.id, konon kolam ini sudah ada sejak tahun 1800-an.
Selain kolam renang, di tempat ini juga ada sebuah bangunan dua lantai yang cukup besar dan menghadap langsung ke kolam. Letak rumah ini berada di tanah yang cukup tinggi.
Melansir dari kanal Youtube JELAS Official, kondisi dari kolam peninggalan Belanda ini sudah tak terawat dan terbengkalai begitu saja. Hal ini terlihat dari kolamnya yang sudah ditumbuhi rerumputan.
Di tempat ini rupanya terdapat dua kolam yang bersebelahan. Salah satu kolam tersebut sudah tergenang air hujan dan cukup kotor.
Kemudian, untuk bangunan dua lantai ini pun juga tidak terawat. Di bagian bawah bangunan, terdapat ruangan terbuka dan tertutup. Kondisinya pun sudah cukup usang akibat termakan usia.
Sementara itu, di lantai dua bangunan ini kurang lebih seperti balkon yang luas dan bisa melihat sekeliling tempat tersebut.
Dulunya tempat tersebut ditengarai digunakan oleh orang-orang Belanda untuk bersantai.
Kemudian juga dilakukan penyerahan cinderamata dari Pangkostrad kepada Dirut PKT dilanjutkan pelaksanaan peninjauan lokasi yang digunakan sebagai lahan tanam.
Baca SelengkapnyaLulusan pascasarjana UGM ini rela lepaskan peluang berkarier di perkotaan demi menemani orang tuanya di rumah
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaPerang Batak, perjuangan mempertahankan tanah leluhur dari pasukan Belanda.
Baca SelengkapnyaBrem sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulu jajanan ini termasuk makanan mewah bagi masyarakat pribumi.
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban masih tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Baca Selengkapnya