Hingga saat ini, kasus Ghisca masih dalam tahapan penyidikan.
Belum lama ini, publik kembali dihebohkan dengan sosok Ghisca Debora Aritonang. Namanya menjadi viral usai terlibat kasus penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay yang belum lama ini digelar di Jakarta.
Atas perlakuannya itu, Ghisca Debora ditetapkan sebagai tersangka dan sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat. Berdasarkan enam laporan polisi, terdapat total kerugian mencapai sekitar Rp5,1 miliar dari total penjualan sebanyak 2.268 tiket.
Ghisca diketahui terjerat pasal 378 KUHP tentang penipuan atau 372 KHUP tentang penggelapan dengan ancaman empat tahun penjara.
Lalu, siapa sosok Ghisca Debora? Berikut ulasannya yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Seperti inilah sosok Ghisca Debora. Namanya menjadi perbincangan setelah konser Coldplay sukses digelar di Jakarta pada 15 November 2023 lalu. Ia disebut-sebut sebagai terduga pelaku penipuan tiket konser Coldplay.
tulis akun X @__aqshal dalam unggahannya.
Unggahan tersebut juga menampilkan biodata mengenai Ghisca yang didapat dari website Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Perempuan yang masih berusia 19 tahun itu tercatat sebagai mahasiswa Universitas Trisakti tahun ajaran 2022.
Mengutip Liputan6.com, Ghisca diketahui sudah tidak aktif mengikuti perkuliahan sejak semester tiga. Bahkan, Ghisca jarang masuk kelas kuliah saat masih tercatat sebagai mahasiswa baru. Hal tersebut disampaikan Dewi Pradini selaku Humas Universitas Trisakti melalui wawancaranya.
kata Dini dalam keterangannya.
Rupanya, Ghisca bukanlah orang baru dalam bisnis calo tiket konser. Ia diketahui sudah berjualan tiket konser sejak 2022. Ia sukses mendapatkan keuntungan sebesar Rp250 ribu dari harga tiket normal. Termasuk saat menjual tiket compliment atau khusus yang ia jual belikan.
Adapun modus yang digunakan Ghisca untuk menipu ratusan penggemar Coldplay. Awalnya Ghisca mengaku mendapatkan 39 tiket saat war tiket pada Mei 2023. Sampai kemudian, tiket itu dijual kepada para pembeli.
Ghisca yang sudah dikenal memiliki banyak tiket masih terus menjual tiket konser Coldplay. Dengan dalih memiliki tiket compliment (tiket khusus) dari pihak promotor konser.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan jika pihaknya telah menyita sejumlah barang mewah milik Ghisca yang diduga dibeli dari hasil penipuan tiket konser Coldplay yang dilakukannya.
Selain untuk membeli barang-barang mewah, Ghisca juga telah menggunakan miliaran rupiah dari uang hasil penipuan untuk keperluan pribadinya.
Atas perlakuan tersebut, Ghisca Debora ditetapkan sebagai tersangka dan sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat. Berdasarkan enam laporan polisi, terdapat total kerugian yang dialami mencapai sekitar Rp5,1 miliar dari penjualan 2.268 tiket.
Ghisca diketahui terjerat pasal 378 KUHP tentang penipuan atau 372 KHUP tentang penggelapan dengan ancaman empat tahun penjara.
Hingga saat ini, kasus Ghisca masih dalam tahapan penyidikan.
Ghisca sudah ditetapkantersangka dan telah ditahan sejak Jumat (17/11/2023).
Baca Selengkapnya
Tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay, Ghisca Debora Aritonang tidak dijerat dengan pasal TPPU.
Baca Selengkapnya
Dengan pengalamannya, kata Chandra, Ghisca mengambil keuntungan sebesar Rp250 ribu dari harga tiket normal.
Baca Selengkapnya
Adapun terlapor dalam kasus ini seorang swasta berinisial DA.
Baca Selengkapnya
Tak main-main, Ghisca meraup untung sampai Rp15 miliar dari hasil penipuan tiket Coldplay.
Baca Selengkapnya
Informasi didapat merdeka.com, keluarga Ghisca tinggal di Kabupaten Tangerang, di sebuah area perumahan eksklusif
Baca Selengkapnya
Ghisca dijerat dengan pasal 378 tentang penipuan dan pasal 372 tentang penggelapan dengan masing-masing ancaman hukuman 4 tahun penjara
Baca Selengkapnya
Polisi telah menyita sejumlah barang mewah milik Ghisca yang diduga dibeli dari hasil penipuan yang dilakukannya.
Baca Selengkapnya
Ghisca Debora Aritonang mengaku telah me-refund uang tiket para korban yang ditipunya.
Baca Selengkapnya
Follow
Rekomendasi