Sering Menstruasi Tidak Teratur? Waspada PCOS yang Sering Menyerang Perempuan di Usia Subur
Masalah kesehatan reproduksi jadi hal yang penting banget untuk diperhatikan perempuan. Terlebih karena hal ini sangat berkaitan erat dengan kesuburan. Jika sering mengalami gangguan menstruasi seperti jadwalnya tidak teratur atau malah nyeri yang cukup parah, sebaiknya segara waspada. Bisa jadi itu jadi tanda kamu mengalami PCOS. PCOS (Polycystic Ovarian Syndrom) adalah gangguan hormon yang cukup banyak terjadi pada perempuan di usia subur. Dilansir dari Liputan6.com, sekitar 26,7% perempuan mengalaminya, tapi tidak sadar dengan kondisi mereka sendiri. Yuk, cari tahu lebih jauh!
Apa Sih Penyebab PCOS?
Saat mengalami PCOS, ovarium akan menghasilkan hormon androgen yang berlebihan. Androgen sendiri adalah hormon seks pria yang biasanya dimiliki perempuan dalam jumlah kecil. Hal tersebut menyebabkan ovarium memproduksi banyak kantong berisi cairan atau yang disebut kista. Akibatnya, sel telur tidak bisa berkembang sempurna dan gagal dilepaskan. Hal ini yang membuat perempuan yang mengidap PCOS seringnya sulit hamil.
Penyebab PCOS memang belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor risiko yang bisa bikin seorang perempuan memiliki risiko PCOS lebih tinggi.
1. Faktor Genetik
PCOS memiliki sifat menurun dalam keluarga. Jadi, jika memiliki ibu atau saudara perempuan yang mengidap sindrom ini, bisa jadi anggota keluarga perempuan yang lain juga mengalaminya.
berita untuk kamu.
2. Kelebihan Insulin
Dilansir dari jurnal Fertility and Sterility, sekitar 70% perempuan yang mengidap PCOS memiliki resistensi insulin. Inilah hormon yang bertugas mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh agar menjadi energi. Namun, perempuan dengan resistensi insulin membuat tubuh jadi tidak bisa mengatur hormon tersebut dengan baik. Menumpuknya kadar insulin ikut mempengaruhi produksi androgen lebih tinggi. Selain itu, risiko obesitas juga bisa terjadi.
Kesehatan Reproduksi
3. Gangguan Keseimbangan Hormon Lainnya
Masalah hormon lainnya juga bisa menyebabkan seorang perempuan mengalami PCOS. Misalnya saja peningkatan kadar testosteron, hormon luteinising yang meningkat, globulin yang menjadi pengikat hormon seks rendah, hingga kadar hormon prolaktin yang tinggi.
Apa Saja Gejala PCOS?
Kenali beberapa gejala PCOS berikut ini sebagai salah satu langkah mendeteksi kondisi kesehatan sendiri.
1. Menstruasi Tidak Teratur
Salah satu gejala umum PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Misalnya saja hanya menstruasi kurang dari 8 kali dalam setahun, siklus menstruasi datang setiap 21 hari atau lebih sering, atau bahkan nggak menstruasi sama sekali.
2. Rambut Berlebih
Jika mengalami pertumbuhan rambut berlebih di area wajah, dagu, atau kumis, bisa jadi salah satu tanda PCOS. Gejala ini dialami pada sekitar 70% perempuan yang mengidap PCOS
3. Muncul Jerawat di Mana-Mana
Nggak hanya mudah berjerawat pada wajah, tapi bagian tubuh lainnya juga berisiko muncul benjolan kecil yang satu ini. Misalnya saja pada dada dan punggung bagian atas karena terjadi penumpukan minyak di area tersebut.
4. Gangguan Berat Badan
PCOS bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan berat badan. Kebanyakan kasus membuat penderita PCOS kesulitan menurunkan dan mengalami kenaikan yang tidak biasa.
Kapan Waktunya ke Dokter?
Kalau mengalami beberapa gejala PCOS seperti haid tidak teratur, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Jadi, bisa segera melakukan berbagai langkah penanganan yang dibutuhkan.
PCOS yang tidak segera ditangani bisa meningkatkan risiko perempuan sulit hamil. Selain itu, bagi penderita PCOS yang sedang hamil, juga memiliki risiko melahirkan secara prematur dan keguguran. Jadi, segera periksakan kondisi kesehatanmu ya!
Bagaimana Pengobatan PCOS?
Pengobatan PCOS biasanya akan ditentukan dari berbagai faktor. Seperti usia, tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
1. Perubahan Gaya Hidup
Di tahap awal biasanya dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup supaya gejala PCOS yang dialami bisa membaik. Misalnya dengan olahraga dan diet rendah kalori yang juga bisa membantu menurunkan berat badan.
2. Terapi Obat-obatan
Untuk mengembalikan siklus haid yang teratur, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi beberapa obat-obatan. Misalnya saja pil KB yang berperan mengendalikan siklus menstruasi. Ada juga terapi progerestin yang menggunakan hormon progesteron untuk mengembalikan siklus haid yang tergantung. Jika mengalami resistensi insulin, obat diabetes juga sering digunakan untuk mengurangi kadar androgen.
Dengan update pengetahuan tentang PCOS, kamu bisa lebih aware dengan kondisi kesehatan diri saat ini. Jangan lupa segera periksakan ke dokter jika merasakan gejala PCOS tersebut ya!
- Wuri Anggarini
Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaInfertilitas adalah kondisi ketika pasangan tidak bisa hamil setelah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur selama satu tahun.
Baca SelengkapnyaDoa memohon kepada Allah SWT agar diberi kelancaran dalam menstruasi dan dihindarkan dari penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sakit kepala hormonal sering terjadi pada wanita. Ketahui gejalanya.
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi salah satu syarat wajib menyucikan kembali tubuh Anda khususnya kaum hawa usai mengalami menstruasi, nifas dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaSakit pinggang saat haid atau dismenore adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak wanita selama menstruasi.
Baca SelengkapnyaEstrogen berperan pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan karakteristik seksual wanita.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca SelengkapnyaMasalah krisis kesuburan pria yang menurun secara global dipengaruhi oleh kontaminasi lingkungan dan penggunaan ponsel.
Baca Selengkapnya