Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketahui 3 Aspek Tumbuh Kembang Anak yang Terpengaruh Terjadinya "Social Distancing"

Ketahui 3 Aspek Tumbuh Kembang Anak yang Terpengaruh Terjadinya "Social Distancing" Ilustrasi pertumbuhan anak. ©iStock

Merdeka.com - Selama dua tahun terakhir ini, kita hidup di bawah bayang-bayang pandemi COVID-19. Terjadinya pembatasan sosial atau social distancing ini telah mempengaruhi tiga aspek penting dalam tumbuh kembang anak.

"Apa saja aspek-aspeknya? Yaitu dari perkembangan bahasa dan kognitif, perkembangan motorik dan sensorik, dan perkembangan sosial dan emosional," ujar psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Dari aspek perkembangan bahasa dan kognitif, Samanta mengatakan banyak studi yang mengemukakan bahwa social distancing menyebabkan speech delay atau keterlambatan dalam berbicara.

"Bahkan ada anak yang kata pertamanya bukan mama papa atau ibu bapak lagi, tapi mask atau masker. Saking yang dilihat itu-itu lagi dan selalu jadi pembahasan di dalam rumah," imbuh Samanta.

Sementara itu, dari aspek perkembangan motorik dan sensorik, Samanta menjelaskan banyak anak yang mengalami keterbatasan ruang gerak.

Sejak pandemi, anak-anak yang biasanya selalu bermain di sekolah maupun di taman, kini tak bisa lagi melakukan aktivitas tersebut. Apalagi, menurut Samanta, situasi di setiap rumah tentu berbeda-beda.

Sedangkan dari aspek perkembangan sosial dan emosional, pandemi membuat anak merasa cemas jika bertemu langsung dengan orang lain, terutama yang baru dia temui. "Mereka enggak bisa main, padahal kan biasanya anak bersosialisasi. Bahkan, saat ketemu orang itu mereka cemas. Biasa ketemu melalui video call, ketika bertemu langsung ada keanehan sosial, cemas, malu. Mereka butuh waktu lama untuk bisa observasi lagi," ujar Samanta.

Dampak Penggunaan Gawai Berlebihan

Selain itu, Samanta mengatakan penggunaan gawai yang berlebihan selama pandemi juga meningkatkan pengaruh terhadap ketiga aspek tersebut karena anak tidak mendapatkan stimulasi yang tepat. Akibatnya, anak-anak akan menjadi lebih individualis, egosentris, cepat bosan, dan sering tantrum.

Oleh karena itu, Samanta mengingatkan pentingnya peran orang tua untuk selalu memberikan stimulasi agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.

Beberapa contoh kegiatan yang dapat menstimulasi anak, menurut Samanta, di antaranya dengan membacakan buku-buku bergambar, mengajak anak melakukan kegiatan seni, main 'pura-pura', hingga menarasikan proses sosial yang terjadi.

"Menarasikan proses sosial yang terjadi misalnya kalau ada keluarga datang, sampaikan mereka datang dari mana, berapa lama perjalanannya. Kemudian main pura-pura itu misalnya orang tua jadi ibu guru, anak kita jadi dokter, nanti dari situ dia tahu dan akan siap ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya," ujar Samanta.

"Di masa yang menantang ini, orang tua memang harus lebih kreatif dalam menciptakan berbagai aktivitas yang juga dapat memberikan stimulasi untuk anak," tandasnya.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan

Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan

Menyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.

Baca Selengkapnya
Ketahui Peranan Ideal Ayah dalam Pengasuhan Anak serta Apa Pengaruhnya

Ketahui Peranan Ideal Ayah dalam Pengasuhan Anak serta Apa Pengaruhnya

Dalam parenting atau pengasuhan anak, ayah memiliki peranan khusus yang tidak boleh dikesampingkan. Ayah perlu sangat terlibat agar anak tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Bedakan Apakah Anak Introvert atau Pendiam

Begini Cara Bedakan Apakah Anak Introvert atau Pendiam

Tidak semua anak pendiam selalu merupakan anak introvert. Begini Cara Membedakannya.

Baca Selengkapnya
Kenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak

Kenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak

Sejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.

Baca Selengkapnya
Memahami Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun, Panduan Lengkap untuk Orangtua

Memahami Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun, Panduan Lengkap untuk Orangtua

Tumbuh kembang setiap anak merupakan proses yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, psikologis, dan lingkungan.

Baca Selengkapnya
8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.

Baca Selengkapnya