Kenapa seseorang bisa bersin saat melihat matahari?
Merdeka.com - Mungkin ini adalah salah satu kebiasaan lucu sekaligus mengherankan. Beberapa orang seringkali bersin saat menghadap atau melihat matahari. Ini bukan hal yang langka, karena beberapa orang juga memiliki kebiasaan bersih saat sinar matahari mengenai wajah mereka. Lalu, apa penyebab kebiasaan ini?
Pagon, seorang dokter anak yang menangani pengobatan genetik di Seattle Children Hospital mengatakan bahwa kebiasaan bersin saat menghadap sinar matahari ini merupakan hal yang diturunkan dan biasa disebut "photic sneeze reflex."
Tak hanya disebabkan oleh faktor genetik, Pagon juga menjelaskan bahwa banyaknya jumlah bersin yang dilakukan biasanya juga sama dan turun-temurun.
Uniknya, penemuan ini berhasil dipecahkan oleh Pagon secara tidak sengaja ketika menghadiri konferensi kesehatan bersama koleganya. Mereka membicarakan topik ini, dan secara kebetulan diketahui bahwa empat dari 10 orang di antara mereka memiliki reaksi ini.
"Salah satu kolega mengatakan bahwa orang di keluarganya bersin sebanyak lima kali, di keluargaku sebanyak tiga kali, dan pada orang lain hanya satu kali," kata Pagon, seperti dilansir oleh MSNBC.
Mereka menemukan bahwa setiap individu yang punya kebiasaan ini memiliki kesempatan sebesar 50% untuk menurunkan kebiasaan tersebut pada anaknya. Meskipun kebiasaan ini tampak tak biasa, namun ini bukanlah fenomena yang langka. DIketahui sekitar 18 - 35% orang memiliki kebiasaan ini, atau sekedar sensasi menggelitik pada hidung mereka saat melihat sinar matahari. Beberapa orang bahkan mengalaminya dengan cahaya yang berbeda, seperti sinar lampu, kilatan dari kamera, dan lainnya.
Nicolas Langer, PhD, seorang peneliti neuropsikologi Universitas Zurich menjelaskan bahwa refleks yang terjadi ketika seseorang bersin ini bukan termasuk refleks klasik yang melibatkan batang otak atau sumsum tulang belakang, melainkan area kortikal yang lain.
Salah satu teori yang ditawarkan Langer adalah bahwa sistem visual otak yang lebih sensitif terhadap cahaya. Ketika melihat cahaya, sistem ini langsung mengaktifkan daerah somatosensori yang kemudian memicu bersin.
Teori lainnya bahwa ada dua saraf yang terletak berdekatan, yaitu saraf optik dan trigeminal, sehingga cahaya yang masuk juga terhubung dengan hidung dan menyebabkan bersin.
Meskipun sepertinya tidak berbahaya, namun orang yang memiliki kebiasaan ini sebaiknya memperhatikan jenis pekerjaan yang akan mereka geluti. Beberapa profesi, seperti pilot, pemain bisbol, atau pemain akrobat bisa jadi tidak cocok untuk orang yang memiliki kebiasaan ini.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca SelengkapnyaKondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaKebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aktivitas dan kegiatan kita sehari-hari bisa menimbulkan rasa lelah yang membuat energi turun.
Baca SelengkapnyaKurang tidur atau tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan mata mengantuk.
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaMengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca Selengkapnya