Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Kendati biasa kita konsumsi, gula merupakan salah satu hal yang perlu kita awasi konsumsinya terutama pada bayi.

Gula adalah salah satu bahan pemanis yang sering digunakan dalam makanan dan minuman. Gula memiliki rasa yang manis dan dapat memberikan energi bagi tubuh.


Namun, gula juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan, diabetes, karies gigi, penyakit jantung, dan kanker. Oleh karena itu, gula harus dikonsumsi dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Lalu, bagaimana dengan bayi? Kapan bayi mulai boleh mengonsumsi gula? Dan berapa takaran konsumsi yang aman bagi bayi?

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula?

Menurut WHO, bayi sebaiknya tidak diberikan gula sama sekali sampai usia 6 bulan. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan hanya membutuhkan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisi dan energi.

ASI atau susu formula sudah mengandung gula alami yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Jika bayi diberikan gula tambahan, maka dapat mengganggu keseimbangan gula darah, menyebabkan kegemukan, dan mengurangi nafsu makan bayi terhadap ASI atau susu formula.


Setelah usia 6 bulan, bayi mulai boleh diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) sebagai sumber nutrisi dan energi tambahan. MPASI yang diberikan sebaiknya mengandung berbagai macam zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.

MPASI yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, atau pisang, sudah mengandung gula alami yang cukup untuk bayi. Jika bayi diberikan gula tambahan, maka dapat mengganggu keseimbangan gula darah, menyebabkan kegemukan, dan mengurangi nafsu makan bayi terhadap MPASI lainnya.


Oleh karena itu, bayi sebaiknya tidak diberikan gula tambahan sampai usia 1 tahun. Bayi yang berusia 1 tahun ke atas baru boleh diberikan gula tambahan, tetapi dengan jumlah dan frekuensi yang sangat terbatas.

Gula tambahan yang dimaksud adalah gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman, seperti gula pasir, gula merah, madu, sirup, selai, atau permen. Gula tambahan tidak termasuk gula alami yang terdapat dalam makanan, seperti buah-buahan, sayuran, atau susu.

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Berapa Takaran Konsumsi Gula yang Aman bagi Bayi?

Menurut WHO, takaran konsumsi gula yang aman bagi bayi adalah tidak lebih dari 5 persen dari total kalori harian. Artinya, jika bayi membutuhkan 800 kalori per hari, maka gula tambahan yang boleh dikonsumsi adalah tidak lebih dari 40 kalori, atau sekitar 10 gram, atau sekitar 2 sendok teh.

Takaran ini berlaku untuk bayi yang berusia 1 tahun ke atas. Bayi yang berusia kurang dari 1 tahun sebaiknya tidak diberikan gula tambahan sama sekali.


Untuk mengontrol takaran konsumsi gula bagi bayi, orang tua atau pengasuh dapat melakukan hal-hal berikut:

Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Gula serta Berapa Takaran Konsumsi yang Aman?

Membaca label nutrisi pada kemasan makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi, dan memilih yang mengandung gula tambahan paling sedikit atau tidak sama sekali.

Menghindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan kepada bayi, seperti minuman manis, kue, biskuit, cokelat, permen, atau es krim.
Mengganti gula tambahan dengan pemanis alami, seperti buah-buahan, sayuran, atau susu, yang juga mengandung berbagai nutrisi dan serat.
Membatasi frekuensi pemberian gula tambahan kepada bayi, dan hanya memberikannya sebagai camilan sesekali atau pada hari-hari tertentu.
Menjaga kebersihan gigi bayi, dengan menyikat gigi setelah makan atau minum yang mengandung gula tambahan, dan menghindari memberikan gula tambahan sebelum tidur.

Gula memang memiliki rasa yang manis dan dapat memberikan energi bagi tubuh, tetapi juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, gula harus dikonsumsi dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama bagi bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

5 Tanda Terlalu Banyak Gula yang Bisa Ditunjukkan oleh Tubuh
5 Tanda Terlalu Banyak Gula yang Bisa Ditunjukkan oleh Tubuh

Pada saat kita mengonsumsi terlalu banyak gula, terdapat sejumlah hal yang terjadi pada tubuh.

Baca Selengkapnya
Ini yang Akan Terjadi Bila Tubuh Kebanyakan Mengonsumsi Gula
Ini yang Akan Terjadi Bila Tubuh Kebanyakan Mengonsumsi Gula

Mengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid: Asam Sulfat Tidak Boleh Dikonsumsi Manusia, Ususnya Bisa Berantakan
Yenny Wahid: Asam Sulfat Tidak Boleh Dikonsumsi Manusia, Ususnya Bisa Berantakan

Asam sulfat menjadi ramai diperbincangkan setelah Cawapres Gibran Rakabuming Raka salah bicara dengan menganjurkan ibu hamil mengonsumsi zat kimia tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Tanda Tersembunyi pada Tubuh ketika Terlalu Banyak Konsumsi Gorengan
5 Tanda Tersembunyi pada Tubuh ketika Terlalu Banyak Konsumsi Gorengan

Konsumsi terlalu banyak gorengan merupakan pola makan tidak sehat yang bisa berdampak buruk pada kesehatan kita.

Baca Selengkapnya
4 Sayuran dan Buah yang Kerap Dikonsumsi dengan Cara Salah
4 Sayuran dan Buah yang Kerap Dikonsumsi dengan Cara Salah

Sejumlah buah dan sayur kerap diolah dengan cara yang salah.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran

Pada saat seseorang kurang mengonsumsi sayuran, sejumlah hal bisa terjadi.

Baca Selengkapnya
Bisa Berbahaya, Ini Alasan Mengapa Bayi Belum Boleh Konsumsi Susu Sapi
Bisa Berbahaya, Ini Alasan Mengapa Bayi Belum Boleh Konsumsi Susu Sapi

Bayi hanya bisa konsumsi ASI dan susu formula namun tidak susu sapi karena bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran

Kurang dalam mengonsumsi sayur bisa menimbulkan dampak pada tubuh yang mudah untuk kita kenali.

Baca Selengkapnya
14 Manfaat Konsumsi Daun Ungu Bagi Kesehatan, Atasi Wasir & Jadi Alat Kontrasepsi Alami
14 Manfaat Konsumsi Daun Ungu Bagi Kesehatan, Atasi Wasir & Jadi Alat Kontrasepsi Alami

Mengonsumsi daun ungu ternyata memberikan beragam manfaat bagi tubuh. Apa saja? Simak manfaat konsumsi daun ungu bagi kesehatan berikut ini.

Baca Selengkapnya