Cahaya elektronik turunkan 22 persen hormon tidur
Merdeka.com - Cahaya perangkat elektronika selama dua jam bisa menekan hormon tidur melatonin. Dampaknya, tubuh sulit mendapatkan kualitas tidur yang baik saat malam.
Studi yang dilakukan oleh Rensselaer Polytechnic Institute meneliti efek dari perangkat backlit (cahaya latar) pada tiga belas orang yang menggunakan perangkat itu untuk membaca, main game dan nonton film.
Mariana Figueiro, pemimpin studi sekaligus profesor dan direktur Light and Health Program di Rensselaer, mengatakan: "Paparan backlit selama dua jam bisa mengurangi melatonin (hormon tidur) sekitar 22 persen," seperti dilansir Thirdage, (29/8).
Melatonin diproduksi di kelenjar pineal otak dalam kondisi gelap. Paparan cahaya di malam hari dapat mengurangi produksi hormon tersebut atau menghilangkannya.
Apakah itu berbahaya? Ya tentu saja. Penurunan melatonin sering dikaitkan dengan risiko diabetes, obesitas, dan kanker payudara. Maka dari itu, pekerja shift malam berisiko besar mengalami berbagai penyakit yang diakibatkan paparan cahaya di malam hari.
Untuk menghindari susah tidur di malam hari, gunakan cahaya redup yang tidak begitu terang. Yang terpenting adalah batasi penggunaan perangkat elektronik di malam hari, seperti komputer, ponsel, laptop, dan lain-lain.
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Civitas Akademika Universitas IBA Palembang Sampaikan Petisi Kritik Jokowi
Civitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGuru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar
Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaGuru Besar dan Civitas Akademi UGM Bikin Petisi Kritik Pemerintah, Ini Reaksi Jokowi
Petisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM bersama guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah
Mereka meminta Jokowi mengingat janjinya sebagai alumnus UGM sebagaimana termaktub dalam Hymne Gadjah Mada.
Baca SelengkapnyaGiliran Guru Besar hingga Alumni Unpad buat Petisi Kritik Pemerintah
Peristiwa sosial, politik, ekonomi dan hukum belakangan ini sebuah rangkaian dari menurunya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaCivitas Akademika UGM Gelar Kampus Menggugat, Serukan Tegaknya Etika dan Konstitusi
Lewat Kampus Menggugat ini, civitas akademika UGM menyerukan untuk bersama-sama mengembalikan etika dan konstitusi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsai Baliho Lulusan Paling Memalukan, Presiden Jokowi Absen Dies Natalies ke-74 UGM
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaGuru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca Selengkapnya