PKS bahas pembubaran partai setelah kasus Luthfi mereda

Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menyikapi serius usulan Mashadi, salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) yang jadi cikal bakal PKS, soal pembubaran partai.

Menurut Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, usulan tersebut akan dibahas setelah proses hukum mantan Presiden PKS Luthfi Hasan mendapat kejelasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jadi, kita percayakan saja pada proses peradilan dan KPK. PKS akan membuat penyikapan setelah semua prosesnya selesai," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (23/5).

Hidayat menghormati pernyataan Mashadi. Saat ini, Hidayat berharap pernyataan tersebut tak perlu ditanggapi serius, sebab KPK sendiri belum menetapkan Luthfi sebagai tersangka.

"KPK sampai hari ini, masih sampai proses mengajukan ke pengadilan. Bukti-bukti masih dikumpulkan oleh KPK. Nah, pengadilan silakan memutuskan yang seadil-adilnya. Hal ini kita juga mengkritisi digunakannya TPPU itu," terangnya.

Sebelumnya, Mashadi meminta PKS dibubarkan. "Sebaiknya PKS ini dibubarkan saja, karena sudah sangat parah penyimpangan yang terjadi dan tidak bisa ditolerir lagi," ujar Mashadi kepada merdeka.com, Senin (20/5).

Menurut Mashadi, apa yang terjadi di PKS adalah sebuah fenomena gunung es. Hal ini terjadi karena dampak perubahan nilai yang terjadi di internal PKS khususnya di kalangan elitenya.

"Kasus suap sogok, korupsi, relasi dengan perempuan itu ekses dari perubahan

di internal PKS. Dan itu adalah sebuah penyimpangan yang mendasar yang dilakukan elite PKS," terangnya.

"Bubarkan saja PKS, jual asetnya dan bagikan ke warga untuk minta maaf. Kembali lagi kita ke jalur dakwah," imbuhnya.