PKB dan PDIP Jatim kompak sebut mundurnya Anas tak pengaruhi koalisi
Merdeka.com - Keputusan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mundur sebagai calon gubernur Jawa Timur disebut tidak bakal mempengaruhi koalisi PKB dan PDIP. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu disebut tetap ingin sosok pengganti pendamping Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) merupakan pilihan PDIP.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno mengatakan, koalisi tidak akan terganggu oleh mundurnya Anas. Karena masing-masing partai bisa saling memahami persoalan yang tengah dihadapi.
"Insya Allah tidak (terganggu). Kita saling memahami. Tetap diserahkan kepada PDIP untuk pencarian wakilnya," kata Sri Untari dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-40 Koperasi Setya Budi Wanita (SBW) di Kota Malang, Minggu (7/1).
Untari menegaskan, partainya saat ini sedang mencari sosok yang dapat menggantikan Anas. DPP PDIP sedang mempertimbangkan sejumlah nama yang diusulkan dan dalam waktu tidak lama lagi segera diumumkan.
"Kita sedang mencari pengganti Pak Anas, dan DPP yang melakukan itu. Kita menunggu perintah DPP seperti apa. Insya Allah malam nanti atau besok sudah beres," katanya.
Untari tidak menyebutkan nama-nama kader yang diusulkan, akan tetapi sudah berada di kantong Megawati Soekarno Putri selaku Ketua Umum. Pihaknya meminta bersabar menunggu penyelesaian badai yang menghantam partainya.
"Kami tidak bisa memberikan nama-nama karena itu menjadi halnya Ketua Umum," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jawa Timur Halim Iskandar juga mengatakan, koalisi kedua partai tetap kondusif. Begitu ditemukan pengganti Anas, semua akan beres dan kembali berjalan seperti semula.
"Tidak ada (persoalan), tetap kondusif koalisi PKB dan PDIP. Mudah-mudahan besok sudah beres," tegas Halim di acara Deklarasi Moch Anton - Syamsul Mahmud di Pilwali Kota Malang 2018.
Halim mengatakan tinggal selangkah lagi akan diperoleh pengganti Anas. Pihaknya yakin tidak berpengaruh besar terhadap pencalonan Syaifullah Yusuf.
"Tinggal selangkah lagi untuk menentukan calon wakil gubernur. Saya kira tidak ada pengaruhnya, tidak ada pengaruh yang signifikan. Agak kaget, kemudian timbul pertanyaan kenapa, setelah pertanyaan terjawab ya selesai. Oh ya sudah," kata Halim.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu
Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPengamat: PDIP dan PKS yang Kemungkinan Besar Akan Menggunakan Hak Angketnya
Jadi kelihatannya yang nantinya akan mengajukan hak angket dari Koalisi Perubahan PKS, atau nanti PDIP dari koalisi 03,” kata Ujang Komarudin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PKS Terbuka Koalisi dengan PDIP di Putaran Kedua
PKS tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaPKS soal Hak Angket: Bagus daripada ke MK Ada Paman
Tiga parpol koalisi AMIN menunggu sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar selaku capres yang menginisiasi hak angket.
Baca SelengkapnyaPDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya