Pendukung Ganjar-Mahfud Bergerak ke KPU, Polisi Minta Relawan Anies-Cak Imin Bubarkan Diri
Berdasarkan pantauan merdeka.com, massa pendukung Anies mulai membubarkan diri sekitar pukul 11.07 WIB.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, massa pendukung Anies mulai membubarkan diri sekitar pukul 11.07 WIB.
Massa pendukung Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin perlahan-lahan mulai meninggalkan kawasan KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/10).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, massa pendukung Anies mulai membubarkan diri sekitar pukul 11.07 WIB. Mereka meninggalkan lokasi secara bersamaan usai mendengar arahan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro dari atas mobil rantis.
"Silakan gunakan ruas jala sbelah kiri, mohon mobil komando bergeser untuk pasangan calon lain," ujar Susatyo kepada massa Anies-Imin.
"Bagi para pendukung bapak Anies silakan tinggalkan area ini, arena ingin digunakan untuk pasangan lain," lanjutnya.
Mendengar arahan itu, pendukung Anies-Cak Imin mengangkat sampah serta atribut seperti bendera hingga spanduk yang berada di area KPU.
"Bagi kendaraan pendukung bapak AMIN silakan bergeser pak, truk juga, stiker silakan dipindahkan dari lokasi," kata Susatyo.
Tidak berselang lama, pendukung dan relawan Ganjar-Mahfud mulai memadati sekitaran KPU. Mereka nampak datang berbondong-bondong lengkap dengan atribut yang dibawanya. Mulai dari spanduk hingga bendera partai koalisi nampak telah berkibar.
Tidak ketinggalan juga, mobil komando untuk orasi juga satu per satu mulai berdatangan diselingi dengan iringan musik kroncong khas Betawi.
Selain itu, ada juga mobil komando di sepanjang jalan sekitar KPU menyetel lagu Maumere yang menambah pecah suasana di kala panas terik. Sejumlah pendukung lantas asyik berjoget ria sambil menunggu bacapres-bacawapresnya datang ke lokasi dari Tugu Proklamasi.
Ganjar-Mahfud Orasi di Tugu Proklamasi
Sebelum menuju KPU, Ganjar-Mahfud menyampaikan orasi di Tugu Proklamasi. Ganjar menyampaikan terima kasih kepada seluruh partai pengusung hingga relawan yang sudah hadir.
Ganjar mengingatkan kembali bahwa dirinya bersama Mahfud MD bukan ingin meraih kekuasan. Tapi membuat bangsa Indonesia lebih baik.
"Saya ingin menyampaikan tidak banyak. Kami berdua ingin menekankan, sekali lagi. Ini bukan tentang Ganjar, ini bukan tentang Mahfud MD, ini bukan cerita tentang kekuasaan, tapi cerita tentang nasib bangsa, nasib rakyat," ucap Ganjar.
"Cerita tentang anak-anak kita yang butuh perlindungan dan akses pendidikan yang baik, cerita tentang ibu-ibu dan kelompok perempuan yang harus mendapatkan tindakan khusus, cerita penyandang disabilitas yang harus mendapatkan kesataraan," sambung dia.
Tak hanya itu, dia pun memberikan apresiasi kepada seluruh guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kami ingin mengapresiasi para guru-guru kita berjuang menghidupkan kecerdasan bangsa, tapi mereka butuh kesejahteraan yang baik, para petani dan nelayan kita yang memberikan makan kepada kita, dan butuh perlindungan dari negara, para TNI, Polri, Aparatur Negara yang mengamankan bangsa, melayani masyarakat dan melindungi masyarakat," ujar dia.
"Insya Allah, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya dan Pak Mahfud akan menjalankan tugas itu," kata Ganjar.
Para saksi ini rencananya menghadiri gelar perkara pada Kamis (10/8) dan Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaHingga sore hari, penggeledahan masih sedang berlangsung. Karena, kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak pukul 14.00 Wib.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan pelaku ke Polres Jombang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaPolisi bakal menggelar perkara TPPU pada Rabu 16 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaDe Deo menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi dana BOS itu masih dalam tahap penyelidikan guna mencari bukti tindak pidana.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil audit BPKP Perwakilan Aceh, diketahui bahwa terdapat kerugian negara sebesar Rp1 miliar lebih dalam perkara tersebut.
Baca Selengkapnya