Khawatir penunjukan Iriawan bermotif politik jelang Pilgub, PAN minta dievaluasi
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai, seharusnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengurangi kegaduhan dengan tidak melantik Penjabat (Pj) Gubernur dari instansi Kepolisian. Dia menyarankan pelantikan Komjen Mochamad Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat dievaluasi ulang.
"Sebaiknya dievaluasi saja. Mendagri harus beri penjelasan utuh. Hal seperti ini juga sudah pernah terjadi beberapa waktu lalu. Mestinya tidak terulang lagi," kata Saleh saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/6).
Saleh khawatir dilantiknya Iriawan sebagai Pj Gubernur justru menimbulkan berbagai macam penafsiran di masyarakat. Terutama dugaan adanya motif politik di balik penunjukan perwira polisi aktif sebagai Pj Gubernur.
"Jangan sampai ada orang yang berpikiran bahwa pengangkatan tersebut ada motif politik untuk memenangkan satu pasangan calon tertentu. Plt gubernur sudah selayaknya netral dan tidak berpihak," ungkapnya.
Dugaan semacama itu, kata anggota Komisi IX ini, harus dihindari. Dia berharap nantinya pemerintah bisa bersikap adil di pilkada serentak khususnya di Jawa Barat.
"Pemerintah juga harus menghindari munculnya kecemburuan dari semua kontestan yang sedang berkompetisi," ucapnya.
Diketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo resmi melantik Sestama sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat, untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ahmad Heryawan.
"Dengan mengucapkan syukur kehadirat yang maha kuasa atas rahmat dan karunianya, pada hari ini, Senin tanggal 18 Juni tahun 2018, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi saudara Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106/B tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018," ucap Tjahjo di Gedung Merdeka, Bandung, Jabar, Senin (18/6).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaPPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi
PPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Sowan ke Pesantren di Garut yang Dikunjungi Jokowi pada Pilpres 2014
Ganjar mendatangi pesantren Zawiyah, Samarang yang dulu dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal: Kalau Polisi di Riau Tidak Netral, Laporkan & Pasti Ditindak
Propam Polda Riau juga mewanti-wanti agar anggota polisi tidak berfoto dengan pose jari telunjuk yang menunjukkan angka.
Baca Selengkapnya