Diumumkan Besok, Pimpinan Parpol Rahasiakan Nama Calon Menteri Jokowi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengutarakan niatnya memperkenalkan wajah-wajah para menteri yang akan bergabung di kabinetnya. Jokowi akan memperkenalkan menterinya besok hari.
Namun, para ketua umum partai politik pendukung Jokowi masih tetap bungkam saat disinggung jatah dan pengumuman menteri. Seperti disampaikan Plt. Ketum PPP Suharso Monoarfa.
"Saya, enggak ada jawaban. Saya belum bisa terima (pertanyaan) anda-anda semua," kata Suharso di gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Hal senada juga disampaikan oleh Airlangga Hartarto. Airlangga hanya menunggu Jokowi. "Jawabannya menunggu. Kita tunggu saja. Tunggu pengumuman beliau (Presiden Jokowi) saja," jelas Airlangga.
Saat ditanya kembali soal pengumuman besok, dia kembali irit bicara. "Mantap. Ya teman-teman lebih tahu, saya saja belum tahu. Semua tergantung beliau, tunggu saja besok," kata Airlangga.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengatakan, urusan nama-nama yang bakal ditunjuk jadi menteri sudah diserahkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ke Presiden Jokowi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto enggan membeberkan nama-nama yang sudah diserahkan. Semuanya diserahkan ke Jokowi.
"Tunggu saja, tunggu pengumuman dari Presiden ya. Nama-nama sudah diserahkan sama Ibu Megawati Soekarnoputri, sudah dibahas secara mendalam, dalam pertemuan sebanyak dua kali. Jadi kita tunggu apa yang akan disampaikan Bapak Presiden," kata Hasto di gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Soal nomenklatur kementerian yang disebut-sebut akan mengalami perubahan, Hasto tak mengamini ataupun menyalahkannya.
"Dari informasi yang kami tangkap, tidak banyak mengalami perubahan. Dan menyangkut hal yang pokok, sesuai dengan perintah konstitusi dan Undang-undang Kementerian Negara," kilah Hasto.
Bukan hanya parpol pendukung Jokowi, partai lain yang santer disebut-sebut bakal masuk kabinet yakni Demokrat juga memilih irit bicara.
"Kita tunggu saja apa hasil pengumuman Pak Jokowi. Itu kan hak prerogatif Pak Presiden," jelas Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan.
Saat ditanya kemungkinan Demokrat kebagian jatah menteri, dia tak bisa memastikannya. "Ya tanya Pak Jokowi dong. Saya enggak tahu," kelakarnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik
"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaJokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir
Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca Selengkapnya