Dinilai Berpengalaman dalam Berpolitik, Yusril Disebut Cocok Dampingi Prabowo
Yusril sejak lama berkecimpung dalam dunia birokrasi
Yusril sejak lama berkecimpung dalam dunia birokrasi
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dinilai seorang tokoh yang cakap dan berpengalaman di dunia politik. Ia disebut-sebut cocok untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai Bacawapres.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad memperkirakan pasangan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto berasal dari ketua umum partai politik, termasuk sosok yang memiliki elektabilitas cukup tinggi.
merdeka.com
Yusril memiliki pengalaman sangat panjang dan cakap di dunia perpolitikan Tanah Air. Bahkan sudah lama mengenal birokrasi pemerintahan pada masa rezim orde baru.
"Itu potensial juga, dari sisi misalnya. Kita tahu latar belakang dan pengalaman Prof Yusril ini cukup panjang dari (membantu) era pak Soeharto dulu sebagai (bekerja) di Sekretariat Negara," katanya.
Kariernya terus berlanjut pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1999-2001), Yusril menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007), ia dipilih menjadi Menteri Sekretaris Negara.
"Di kalangan media atau publik Yusril itu punya kemampuan analitis yang menarik yang bisa jadi referensi secara politik dan tata negara," ujar Nyarwi.
"Saya kira itu potensi, pertanyaanya sejauh mana itu akan menjadi pasangan yang bagus kalau dipasangkan dengan Prabowo. Artinya sejauh mana tingkat elektabilitas. itu harus diuji data-data survei yang baik," tambahnya.
Hasto menuturkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan sosok pemimpin yang bersih dan berdedikasi untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Nusron Wahid menyinggung anak-anak Presiden RI-I Soekarno yang dinilai tidak punya prestasi saat masih muda.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempunyai peluang untuk memimpin dalam skema head to head, baik ketika berhadapan dengan Ganjar maupun Anies.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku terkejut dengan tawaran langsung sebagai bacawapres.
Baca SelengkapnyaPDIP masih membuka pintu bagi partai politik mau kerja sama di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjelaskan, perbedaan itu terjadi karena keadaan politik saat orde baru.
Baca SelengkapnyaPDIP menghormati adanya pertemuan ketua-ketua umum partai politik dalam koalisi besar Indonesia Raya hari Minggu lalu.
Baca Selengkapnya