Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Malang bikin petisi tolak bunga plastik di Taman Tugu

Warga Malang bikin petisi tolak bunga plastik di Taman Tugu Bunga plastik di Alun-alun Tugu Malang. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Lampu bunga matahari plastik di Taman Tugu, Balaikota Malang menuai komentar. Bahkan sebuah petisi online meminta dukungan agar Wali Kota Malang, Mochammad Anton mencabut bunga-bunga plastik tersebut.

Petisi tersebut dibuat oleh akun Mochamad Rofik di laman www.change.org. Petisi itu menilai keberadaan bunga plastik mengurangi nilai estetika dan identitas Malang sebagai kota bunga.

Petisi itu juga mengkritik pengadaan bunga plastik yang diimpor dari China dengan harga miliaran rupiah itu.

"Kami meminta bunga-bunga plastik nan jelek itu dicabut dari depan Balaikota," tulis petisi tersebut.

Namun sejak dibuat hingga Senin (18/5) petisi tersebut belum mendapat banyak dukungan. Hingga pukul 11.30 WIB baru muncul 19 pendukung.

Sementara itu, Wali Kota Malang Muhammad Anton saat ditemui usai acara Isra Miraj, Senin (18/5) mengatakan dirinya tidak perlu memberikan tanggapan serius tentang petisi tersebut.

Karena pada kenyataannya, kata Anton, masyarakat menyambut baik dengan keberadaan lampu plastik tersebut.

"Petisi itu petisi siapa? Saya sampai malam di sini, melihat selalu banyak orang di Taman Tugu, mereka berfoto-foto, berselfie, bersenang-senang. Kita semua ingin menyenangkan masyarakat," kata Abah Anton, Senin (18/5).

Anton juga menegaskan kalau bunga-bunga itu berfungsi sebagai lampu taman untuk pencahayaan. Keindahan cahaya yang keluar mempercantik Taman Tugu. Pilihan lampu bentuk bunga dianggap cocok dan sesuai dengan taman.

"Teknologi itu mengadopsi dari luar negeri. Beberapa daerah sekarang juga mengadopsinya, seperti Batu dan Tasikmalaya. Kami meniru seperti di luar negeri dan ternyata langkah kami juga ditiru kota lain," katanya.

Anton tidak peduli dengan anggapan kalau langkahnya menanam bunga plastik itu dianggap norak. Pihaknya lebih melihat pada kenyataan, bahwa masyarakat menyukainya.

Saiful Rochman, salah seorang pengunjung di Taman Balaikota menyayangkan jika bunga di taman-taman tersebut harus dicabut sebagaimana yang ada dalam petisi tersebut. Namun dirasakan memang agak terlalu banyak jumlahnya.

"Sayang kalau harus dicabut. Tapi menurut saya tidak mengurangi keindahan, sekarang dibatasi saja, jangan nambah lagi," katanya.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Pedagang di Jakbar Temukan Sekantong Plastik Berisi Peluru dan Granat
Pedagang di Jakbar Temukan Sekantong Plastik Berisi Peluru dan Granat

Seorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya
25 Pantun Lucu Palembang, Menghibur dan Bikin Ngakak
25 Pantun Lucu Palembang, Menghibur dan Bikin Ngakak

Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang sangat populer di masyarakat Palembang dan juga di seluruh wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu

Baca Selengkapnya
Terinspirasi dari Tarian Unggas, Begini Uniknya Batik Merak Ngibing Asli Priangan Timur
Terinspirasi dari Tarian Unggas, Begini Uniknya Batik Merak Ngibing Asli Priangan Timur

Pengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.

Baca Selengkapnya
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung

Tradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan

Baca Selengkapnya