Wapres JK: Teror berawal dari doktrin sesat bunuh polisi adalah amal
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan belasungkawa atas gugurnya tiga anggota Polri dalam aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. Wapres Kalla mengatakan, ledakan bom menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa potensi teror di Indonesia masih ada.
"Dan karena itu kita perlu berhati-hati dan waspada serta masyarakat harus bekerja sama apabila melihat ada kelainan-kelainan harus segera dilaporkan ke aparat negara," ujar Wapres Kalla di kediamannya Jalan Haji Bau, Makassar, Kamis (25/5).
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menuturkan, teroris memang sudah mendunia. Buktinya, ledakan bom tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di beberapa negara lain seperti Manchester Arena, Inggris beberapa hari lalu.
"Untuk itulah kita harus waspada," tegas Wapres.
Wapres mengingatkan, aparat keamanan harus lebih aktif lagi mendeteksi aksi teror. Masyarakat juga harus turut berpartisipasi untuk melaporkan jika terdapat temuan-temuan mencurigakan.
Dalam kesempatan ini, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini meminta di Bulan Suci Ramadan para penceramah harus menekankan kedamaian dan kebersamaan kepada seluruh masyarakat serta kewaspadaan. Wapres Kalla menyadari, aksi teror yang marak terjadi akibat doktrin aliran sesat.
"Karena bagaimana pun teror ini terjadi karena ajaran sesat yang menganggap membunuh aparat negara adalah amal. Padahal bisa jadi dia akan mendapat balasan di neraka nanti," tandasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Khusus Kawasan IKN ini, akan memberikan pelayanan kepolisian terhadap enam kecamatan.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca Selengkapnya