Usai Sita Tesla dan Ferrari, Polisi Lacak 5 Kendaraan hingga Jam Mewah Indra Kenz
Merdeka.com - Penyidik Bareskrim Polri terus melacak aset tersangka kasus dugaan investasi ilegal binary option platform Binomo, Indra Kesuma (Indra Kenz). Polisi kini membidik lima kendaraan mewah dan dua jam tangan milik Indra Kenz.
"Kemudian akan dilakukan tracing terhadap lima unit kendaraan mewah, dua buah jam tangan mewah," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko saat jumpa pers, Jumat (11/3).
Sementara aset benda tersangka Indra Kenz yang sudah berhasil disita penyidik di antaranya, satu handphone, satu mobil Tesla dan satu mobil Ferrari. Termasuk dua bidang tanah dan bangunan di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Dan yang terbaru adalah berhasil menyita satu unit rumah di Medan Timur," ujar dia.
Total Aset Indra Kenz Disita Polisi Rp57,2 Miliar
Penyidik juga telah menyita dokumen setor dan tarik berikut rekening koran korban maupun akun media sosial. Kemudian akun YouTube dan Gmail dari tersangka Indra Kenz, termasuk ketiga video konten YouTube yang sebagaimana telah dijadikan barang bukti terkait konten investasi melalui Binomo.
Sementara untuk proses yang masih berlangsung, penyidik berencana akan menyita sembilan rekening milik Indra Kenz. Termasuk memblokir akun tersangka.
"Adapun, total nilai aset yang sudah disita memiliki IK sebanyak Rp43,5 miliar. Nilai total aset yang akan disita sebanyak Rp57,2 miliar," kata dia.
Sebelumnya, (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan memperkirakan dari seluruh total aset hingga kini yang telah disita pihaknya dari tangan tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz telah mencapai ratusan miliar.
"Mungkin ratusan M (miliar),” kata Whisnu kepada wartawan, Kamis (10/2).
Perkiraan itu, lanjut Whisnu, lantaran sejumlah aset-aset Indra Kenz mulai dari beberapa unit mobil mewah hingga rumah yang berhasil disita. “Tapi terkait yang disita ada mobil Ferrari, ada mobil Tesla, ada beberapa rumah di medan, satu rumah di BSD, dan beberapa tanah dan bangunan lagi,” ujar Whisnu.
Kendati begitu, Whisnu menjelaskan jika angka ratusan miliar tersebut masih perlu dipastikan kembali melalui audit dari lembaga independen secara resmi. Guna memastikan nilai aset secara pasti milik Indra yang disita.
“Tapi kita masih meminta audit independen untuk mengecek berapa kira-kira harga sebenarnya,” kata dia.
Dalam kasus Binomo ini polisi telah menetapkan Indra Kenz sebagai tersangka. Penetapan tersangka itu berdasarkan hasil gelar perkara. Dengan dipersangkakan Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang ITE. Kemudian Pasal 45 Ayat 1 Juncto Pasal 28 Ayat 1 UU ITE.
Kemudian Pasal 3 Ayat 3 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, Pasal 5 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Selanjutnya Pasal 10 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, serta Pasal 378 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaMobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak menggunakan mobil dinas dan lampu sorotan, Yehu justru memilih naik kereta seorang diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaJembatan ini memang tidak layak untuk dilewati kendaraan seukuran mobil. Tak ayal jika kenekatan sang sopir berakibat tragedi tak diduga.
Baca Selengkapnya