Tak bertemu Saut, Fahmi Idris sebut pimpinan KPK kabur semua
Merdeka.com - Mantan pentolan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tahun 1969 Fahmi Idris kesal tidak bisa bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangannya ke markas KPK sesungguhnya hanya untuk meminta klarifikasi perihal pernyataan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.
"Kami berniat jumpa pimpinan KPK khususnya dengan Saut Situmorang tapi ternyata semua pimpinan tidak ada, apa boleh buat," kata Fahmi di gedung KPK, Kamis (12/5).
Fahmi mengaku kedatangannya tidak tiba-tiba, melainkan sudah membuat janji terlebih dulu. Dia mengaku difasilitasi mantan Pelaksana Tugas (plt) Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki untuk membuat janji dengan pimpinan KPK.
"Saya enggak ketemu siapa-siapa pada kabur semua, lari. Enggak ada yang diwakilkan yang buat janji itu pak Taufiqurrahman Ruki," tuturnya.
Fahmi mengaku akan membuat janji dengan pimpinan KPK. Dia ngotot bertemu Saut untuk mendengar penjelasan secara langsung perihal pernyataan Saut yang dinilai memojokkan HMI.
Seperti diketahui, pada hari Senin (9/5) Saut Situmorang meminta maaf kepada HMI atas pernyataannya pada sebuah talk show di stasiun tv swasta.
"Saya selaku pribadi tidak bermaksud menyinggung HMI atau lembaga lain sehingga menimbulkan kesalahpahaman ataupun kesalahan persepsi, untuk itu saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut sekali lagi saya mohon maaf," ujar Saut saat melakukan konferensi pers di Gedung KPK, Senin (9/5).
Dia mengaku apa yang dilontarkannya pada talk show sebuah stasiun televisi swasta merupakan diluar alam sadarnya. Dia juga mengaku kaget akibat dari pernyataannya itu mengundang banyak protes dari HMI maupun berbagai lembaga atau aktivis mahasiswa lainnya.
"Dengan berkembangnya pemberitaan dan reaksi publik atas pernyataan saya maka saya perlu memberikan klarifikasi. Kami percaya HMI sebagai salah satu penggerak aktivis mahasiswa di indonesia bisa menjadi mitra KPK dalam upaya pemberantasan korupsi," tuturnya.
Pernyataan Saut yang dianggap menyudutkan dan mencederai HMI adalah jika lulus tahap pembinaan LK-1 di HMI, maka kader itu akan menjadi koruptor. Sontak saja pernyataan ini menyulut ketersinggungan HMI, bahkan himpunan mahasiswa terbesar itu juga berencana untuk melaporkan Saut ke polisi.
Baca juga:Sambangi KPK, mantan pimpinan HMI temui Saut SitumorangSaut sudah minta maaf, HMI mau apa lagi?HMI bersikeras tetap polisikan Saut SitumorangKe mana pegiat anti-korupsi ketika pimpinan KPK diserang HMIHMI resmi laporkan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang ke Polda RiauMinta maaf, Saut minta pernyataan soal HMI tak dibawa ke jalur hukum
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaPutusan itu diwarnai disentting opinion tiga hakim MK.
Baca SelengkapnyaMuzzammil menyadari F-PKS tidak bisa sendiri dalam mengajukan hak angket karena terbentur dengan syarat pada UU Nomor 17 Tahun 2014.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin memiliki tempat yang lebih mulia dibandingkan hanya sekadar menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri dinyatakan terbukti bersalah melanggar etik karena bertemu dengan Eks Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaSidang Putusan Gugatan Firli dipimpin oleh hakim tunggal Imelda Herawati telah membuka proses sidang.
Baca SelengkapnyaAgenda sidang kali ini mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pemohon kubu Anies-Muhaimin (AMIN).
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menetapkan hasil Pemilu 2024 pada Rabu (20/3) malam
Baca SelengkapnyaKata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca Selengkapnya