Syahrul Yasin Limpo Bantah Video dengan Camat Berisi Dukungan Buat Jokowi
Merdeka.com - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, kurang lebih dua setengah jam diperiksa di dalam ruangan Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar Senin (4/3). Politikus NasDem itu diperiksa terkait video viralnya bersama 15 camat se Kota Makassar yang diduga memuat dukungan terhadap pasangan capres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pantauan merdeka.com, Syarul yang mulai diperiksa sejak pukul 14.13 Wita, keluar dari ruangan Gakkumdu sekira pukul 15.48 Wita. Didampingi ketua tim pengacaranya, Yasser S Wahab dan beberapa pengacara lainnya, Syahrul memberikan keterangan usai pemeriksaan.
Dia mengaku hadir memenuhi undangan buat mengklarifikasi video camat yang ramai beredar itu.
"Saya tidak mengakui video itu seperti itu. Jadi di satu kesempatan saya berhappy-happy aja, berselfie-selfie dengan para camat, ada di antaranya yang ambil video, 'Saya Syahrul Yasin Limpo, Saya Bersama Camat-camat', sampai di situ. Yang lain tentu saja editing menurut saya," kata Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul yang didampingi 20 pengacara di kasus ini mengaku tidak ada niat apa-apa dari video itu selain untuk dokumen pribadi.
"Sama dengan kamu, ketemu kamu setelah lama tidak ketemu. Mereka itu (para camat), bekas anak asuh saya semua. Rata-rata itu camat pernah bersentuhan karena 25 tahun saya pernah jadi kepala daerah. Pasti 15 orang atau beberapa orang itu, begitu ketemu ayo kita video sama, lalu katanya 'Saya Syahrul Yasin Limpo dan bla bla...' Tidak tahu itu masalah narkoba, kita lagi video aja dan kapan, itu dalam beberapa momen. Tidak satu momen yang saya sendiri tidak ingat itu," katanya.
Sementara, Yasser S Wahab mengatakan, kliennya mengakui pernah ketemu dengan orang-orang yang ada dalam video camat itu. Namun, kejadiannya tidak seperti apa yang ada dalam video yakni terkait dukung mendukung Pilpres.
"Mereka ketemu tidak direncanakan, tidak pernah ada acara, dia (SYL) disapa, kumpul-kumpul tapi mengenai apa yang ada dalam ucapan, bagaimana gerakan di dalamnya itu tidak pernah Pak SYL lakukan. Dari itulah kami menduga video itu editan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah memutuskan menghentikan sementara penyaluran bansos beras karena menjadi polemik pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi depan warga yang hadir, Jokowi memamerkan kinerja PUPR dalam memperbaiki jalan yang sudah lama rusak.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, Bansos adalah kewajiban bukan kebaikan Pemerintah Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menanggapi kabar soal pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan pada Minggu (18/2)
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra buka suara soal gerakan Kelompok Petisi 100 yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimakzulkan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIrma merasa PDIP pantas menjadi oposisi karena selama berkuasa hanya diam seperti kura-kura
Baca SelengkapnyaPutra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku merasakan kehilangan
Baca SelengkapnyaAHY juga menyampaikan rasa syukur dari sang ayah sekaligus Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Baca SelengkapnyaLukas meninggal saat tengah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto
Baca Selengkapnya