Survei Indikator: Masyarakat Merasa Ekonomi Nasional Memburuk Hampir Setahun Pandemi
Merdeka.com - Mayoritas masyarakat tanah air menganggap kondisi ekonomi di masa pandemi merupakan terburuk. Anggapan ini berdasarkan hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Dari 1.200 responden, 53,7 persen menjawab kondisi ekonomi nasional buruk selama pandemi berlangsung. Meski vaksinasi Covid-19 telah dilakukan bertahap. Kemudian, 25,4 persen responden menjawab sedang, sementara 8,1 persen menjawab sangat buruk.
"Meski kecenderungan yang menilai negatif menurun tapi penilaian positif tampak tidak mengalami perubahan berarti sejak Juli 2020 lalu," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Minggu (21/2).
Dari survei tersebut juga menunjukkan ekonomi rumah tangga juga tampak belum menunjukkan perubahan positif. Mayoritas responden menilai ekonomi rumah tangga memburuk dalam satu tahun terakhir.
"Ekonomi rumah tangga juga tampak belum menunjukkan perubahan positif, mayoritas menilai ekonomi rumah tangga memburuk dalam 1 tahun terakhir 65,4 persen, tidak berubah 26,2 persen dan yang menilai membaik hanya sekitar 7,7 persen," ujar dia.
Penilaian responden terhadap buruknya ekonomi nasional diiringi dengan penanganan Covid-19 yang tak kunjung terkendali.
Pada periode September 2020, sebanyak 49,9 persen responden menjawab ancaman Covid terhadap keuangan pribadi sangat tinggi. Kemudian pada Februari 2021 kekhawatiran responden terhadap dampak Covid terhadap keuangan prbadi mereka sebesar 41,7 persen. Selisih tidak jauh berbeda dengan hasil surveinpada September 2020.
Diketahui, survei dilakukan menggunakan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dengan tingkat kekeliruan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik
Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaIndikator: Kondisi Ekonomi Nasional Memburuk Pasca-Pemilu, Tak Ada Selebrasi Buat Paslon Yang Menang
Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Ungkap Banyak Orang Indonesia Tak Siapkan Rencana Keuangan Masa Depan, Apa Solusinya?
Sebanyak 15 persen responden dengan pendapatan tinggi mengaku bahwa seringkali pengeluarannya melebihi anggaran bulanan.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
Masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat, Tertinggi se-Jateng
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca Selengkapnya