Strategi Efektif untuk Mengatasi Bullying di Sekolah
Bullying tetap menjadi isu yang meresahkan di sekolah di seluruh dunia, mempengaruhi kesejahteraan dan kinerja akademik banyak siswa.
Bullying tetap menjadi isu yang meresahkan di sekolah di seluruh dunia, mempengaruhi kesejahteraan dan kinerja akademik banyak siswa.
Yasinta Indrianti, S. Psi., M. Psi., Psikolog dari Profil Talenta Indonesia yang sering mengamati perilaku bullying atau perundungan, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya bullying di sekolah, yakni karakter berkuasa, selalu ingin menjadi yang terkuat dan dipandang hebat, keluarga, yaitu pola asuh orang tua yang otoriter atau permisif, lingkungan yang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa hingga perilaku bullying tanpa disadari akan membudaya.
"Selain itu, didukung dengan karakteristik remaja yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri, ingin rasa berkompetisi menunjukkan eksistensi tetapi terkadang tidak bisa menyalurkannya dengan tepat," katanya.
Dampak psikologis bullying pada anak dan remaja bisa sangat merusak. Ini bisa mencakup penurunan harga diri, gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
Yasinta pun memberikan strategi efektif untuk mengatasi bullying di sekolah, yakni dengan menekankan:
Penegakan kebijakan sekolah yang konsisten mengirimkan pesan kuat bahwa bullying tidak akan ditoleransi dan memperkuat pentingnya menghormati orang lain. Tinjauan dan evaluasi rutin terhadap kebijakan-kebijakan ini memungkinkan sekolah untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi bentuk bullying yang muncul, seperti cyberbullying.
Selain pendidikan dan kebijakan yang jelas, beberapa strategi lain dapat berkontribusi pada penanganan bullying di sekolah:
Pemberdayaan siswa untuk mengambil peran aktif dalam pencegahan bullying memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab. Sekolah dapat mendirikan program dukungan antar siswa, dewan siswa, atau kelompok duta yang fokus pada mempromosikan inklusivitas dan mengatasi bullying.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk interaksi sosial positif dan pengembangan pribadi penting dalam mengurangi risiko bullying. Aktivitas ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, dan klub, mempromosikan kerja tim, ekspresi diri, dan keterampilan sosial, mengurangi kemungkinan isolasi dan konflik. Sekolah harus berusaha menciptakan berbagai kesempatan ekstrakurikuler yang mencakup minat dan bakat semua siswa.
Dalam konteks pencegahan bullying, kolaborasi dengan mitra eksternal menjadi hal penting, karena dapat menyediakan prasarana bagi siswa beraktifitas yang positif.
Salah satu contohnya event Yupi Good Talent, inisiatif dari PT. Yupi Indo Jelly Gum, yang tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan bakat-bakat siswa dalam berbagai bidang, tetapi juga memiliki misi untuk membangun karakter, kepemimpinan, dan sikap positif terhadap sesama.
Melalui berbagai kegiatan, seperti kompetisi seni dan pertunjukan bakat, Yupi Good Talent memberikan platform bagi siswa untuk mengekspresikan diri, membangun kepercayaan diri, dan memperkuat hubungan antar individu.
"Partisipasi dalam aktivitas seperti ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial dan kreativitas siswa, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung, di mana bullying memiliki sedikit ruang untuk berkembang," tutur Addyono H. Koloway, Promotion Manager PT Yupi Indo Jelly Gum.
Kata-kata bijak tentang perundungan satu ini bisa menjadi cara efektif untuk menginspirasi orang-orang agar lebih mempunyai rasa peduli pada perundungan.
Baca SelengkapnyaPerilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.
Baca Selengkapnyauntuk menyebarkan pesan positifnya, Anda dapat berbagi kata-kata bijak stop bullying di media sosial.
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaPencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.
Baca SelengkapnyaBullying adalah perilaku buruk yang dapat memberikan dampak negatif.
Baca SelengkapnyaBelum ada pihak ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPelajar yang menjadi pelaku bullying sudah dikeluarkan dari sekolah.
Baca SelengkapnyaBinus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional.
Baca Selengkapnya