Sosok Emil Salim, Profesor yang Ditunjuk-tunjuk & Disebut Arteria Dahlan Sesat
Merdeka.com - Politikus PDIP Arteria Dahlan menjadi sorotan. Tingkah dan sikap emosionalnya dalam suatu program di televisi swasta membuat geram banyak orang. Hal itu terjadi saat Arteria berdebat membahas Perppu KPK dengan Emil Salim, salah satu politisi senior serta mantan menteri era Presiden Soeharto.
Saking emosionalnya, Arteria sampai menunjuk-nunjuk serta menyebut Emil sesat. Tingkahnya itu ditanggapi tenang oleh Emil.
Arteria tak bisa mengendalikan emosi saat Emil menegaskan ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Itu dibantah Arteria.
"Nggak pernah dikerjakan Prof. Prof tahu gak?" kata Arteria sembari membetulkan posisi duduknya menjadi setengah berdiri.
"Tiap tahun menyampaikan laporan," sambung Emil.
Di sinilah, Arteria meradang. "Mana Prof, saya di DPR, Prof. Nggak boleh begitu Prof. Saya yang di DPR, saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," kata Arteria dengan nada tinggi memotong pernyataan Emil sambil menunjuk-nunjuknya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut jejak rekam Emil Salim:
Menteri era Presiden Soeharto
Pria kelahiran Lahat 8 Juni 1930 ini merupakan menteri Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara Indonesia ke-2. Dengan masa jabatan 1971-28 Maret 1973.
Saat itu ia menggantikan Harsono Tjokroaminoto. Setelah itu, Emil kembali dipercaya Presiden Soeharto untuk menjadi pembantunya dalam jajaran kabinet.
Kali ini Emil dipercaya sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Frans Seda. Dengan masa jabatan 28 Maret 1973-29 Maret 1978.
Selanjutnya, Emil lagi-lagi dipercaya Soeharto masuk kembali dalam jajaran kabinet. Kali ini dengan posisi menteri baru. Yakni, Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia pertama. Dengan masa jabatan 29 Maret 1978-17 Maret 1993.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden SBY
Paripurna membantu dalam kabinet Presiden Soeharto, Emil mendapat kepercayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Dengan masa jabatan 25 Januari 2010-20 Oktober 2014.
Masih Keturunan Haji Agus Salim
Emil Salim merupakan putra dari Baay Salim dan Siti Syahzinan dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Emil masih keponakan pahlawan nasional Haji Agus Salim.
Lulusan University of California, Amerika Serikat
Emil Salim memulai pendidikannya di Frobel School, Banjarmasin, Kalimantan Selatan sejak 1935-1936. Kemudian ia melanjutkannya ke Europesche Lagere School, Banjarmasin di tahun 1936-1940, Lahat 1940-1942.
Selanjutnya, Emil hijrah ke Palembang untuk menempuh pendidikan di Dai Ichi Syo-Gakko selama 2 tahun, yakni 1942-1944. Dan melanjutkannya ke Sekolah Menengah Umum Pertama di kota yang sama.
Tahun 1948-1951, Emil pindah ke Bogor, Jawa Barat untuk bersekolah di SMAN 1.
Di jenjang yang lebih tinggi lagi, usai lulus SMAN 1 Bogor, Emil melanjutkannya ke Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dari tahun 1951-1958.
Kemudian, ia menempuh S2 dan S3 di Negeri Paman Sam lewat University of California, Berkeley, Amerika Serikat di Departement of Economics (1959-1964), lalu Master of Arts di 1962, selanjutnya gelar Ph.D didapatkan Emil setelah merampungkan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development di tahun 1964.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Temui Emil Salim, Bicara Soal Isu Lingkungan hingga Pendidikan
Ganjar menemui dan berdiskusi dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Atla Tegar, Ajudan Ridwan Kamil Jadi Wisudawan Terbaik Universitas Brawijaya dengan IPK 3,93
Atla mengaku banyak aktivitas memberinya pengetahuan nonakademik selama menjadi ajudan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMomen SYL Emosi Dengar Kesaksian Mantan Ajudan di Sidang: Panji Lihat Sini, Saya Bapakmu!
Syahrul Yasin Limpo (SYL) emosional saat mendengar kesaksian mantan ajudannya, Panji Harjanto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Sopir Taksi Online Merinding Punya Penumpang Eks Gubernur Jebolan Kampus Amerika, Telepon Istri Sampai Dapat Doa
Tak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.
Baca SelengkapnyaCerita Emil Dardak: Gibran jadi 'Kiblat' Anak Muda Surabaya Zaman Sekarang
Emil Elestianto Dardak menyebut anak-anak muda di Jawa Timur menunggu kedatangan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka untuk bersilaturahim.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaPengakuan Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Alami Trauma: Menutup Diri dan Rasanya Cemas Lihat Kampus
Korban pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Profesor Edie Toet Hendratno, RZ (42) saat ini mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaLulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum, Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan
Brigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.
Baca SelengkapnyaTak Ada Nama Yusril, Ini Deretan Saksi Meringankan Diajukan Firli Bahuri ke Polisi
Sebelumnya, pengacara Firli menyebut ada tiga profesor diajukan menjadi saksi meringankan. Salah satunya Prof Yusril Ihza Mahendra.
Baca Selengkapnya