Ratusan Warga Tasikmalaya Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan
Merdeka.com - 123 warga Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (25/6) sore mengalami gejala keracunan hingga harus mendapatkan perawatan. Diduga, mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari salah seorang warga yang menggelar hajatan pernikahan.
Kapolsek Bantarkalong resor Tasikmalaya, Iptu Mugiono menjelaskan bahwa awalnya pihaknya menerima laporan adanya warga yang berduyun-duyun datang ke puskesmas karena merasakan gejala keracunan.
"Keluhan mereka hampir sama, yaitu puyeng, perut mules, muntah-muntah, hingga mencret," jelasnya, Minggu (26/6).
Menerima informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa warga yang mengalami gejala keracunan itu seluruhnya diketahui menyantap nasi kotak yang dibagikan salah satu warga yang menggelar hajatan pernikahan.
“Warga ini diketahui datang ke rumah salah satu warga yang akan menikahkan anaknya hari ini (27/6), sejak Sabtu pagi kemarin, atau mulai pukul 10.00 hingga sore hari. Mereka yang datang kemudian oleh yang punya acara diberi nasi kotak, kemudian disantap oleh mereka," katanya.
Usai mereka menyantap nasi kotak itu, ungkap Mugiono, warga diketahui mengalami gejala keracunan. Hingga pukul 20.00, jumlah warga yang datang ke puskesmas dengan gejala keracunan mencapai 123 orang.
Dari 123 orang warga yang mengalami gejala keracunan, 13 orang warga harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Bantarkalong, sedangkan sisanya dilakukan rawat jalan karena kondisinya lebih baik.
"Jumlah warga yang mengalami keracunan berpotensi bertambah, karena warga yang hadir dalam hajatan bukan hanya warga sekitar saja. Ada juga dari desa lainnya yang diundang," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah korban keracunan, Mugiono mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan membuat posko penanganan yang dibuat oleh petugas medis di wilayah yang berpotensi menambah korban keracunan. Langkah tersebut dilakukan agar penanganan bisa dilakukan secara cepat.
Selain itu juga, Mugino mengatakan pihaknya bersama pihak terkait sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Sampel tersebut, Senin (27/6) akan dilakukan pengecekan di laboratorium.
"Dugaan sementara, makanan yang menjadi penyebab keracunan adalah menu daging sapi. Untuk kejadian keracunan dipastikan tidak ada korban jiwa," katanya.
Adapun untuk pesta pernikahan yang akan digelar hari ini, menurut Mugiono, berdasarkan kesepakatan akan tetap berlangsung. "Pihak keluarga akan membuat dan menyediakan makanan baru untuk menjamu rombongan pihak keluarga mempelai laki-laki yang jumlahnya sekitar 80 orang," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaKapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaWNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan, 2 Petugas PPS dan KPPS di Tasikmalaya Meninggal
Keduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN
MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.
Baca Selengkapnya