Polri Tolak Laporan Kekerasan Fisik kepada Wartawan Saat Liput Demo di DPR
Merdeka.com - Laporan yang dilayangkan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dan LBH Pers ke Bareskrim Mabes Polri ditolak. Laporan itu terkait dugaan kekerasan fisik yang dialami oleh Jurnalis Tirto.id Haris Prabowo (24) dan Jurnalis Narasi TV Vany Fitria saat meliput unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR.
"Petugas belum bisa menerima laporan dari teman-teman kita yang menjadi korban kekerasan," kata Ketua Divisi Advokasi AJI Jakarta, Erick Tanjung di Mabes Polri, Rabu (9/10).
Erick mengaku kecewa. Menurut dia, polisi tidak sungguh-sungguh mengusut kasus yang berhubungan dengan Undang-Undang Pers.
"Kita melihat karena pelakunya petugas kepolisian jadi aparat hukum enggan untuk menangani perkara ini dengan sungguh-sungguh," kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LBH Pers Ade Wahyudin mengatakan, pihaknya telah melampirkan sejumlah bukti-bukti untuk memperkuat laporan tersebut. Di antaranya foto, saksi, dan rekaman video.
"Ada foto, foto itu saat jurnalisnya sedang dipiting dan dibawa mobil tahanan. Mungkin juga ada rekamannya, rekaman terkait dengan penolakan dan perdebatan saat dibawa ke mobil tahanan, dan saksi, banyak saksi banyak melihat. Dan teman-teman jurnalis juga banyak di lapangan. Dan karena banyak teman-teman jurnalis banyak di lapangan, akhirnya tidak dimasukan ke mobil tahanan," papar dia.
Sayangnya, Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Bareskrim Mabes Polri enggan menanggapi. Mereka malah menyarankan melaporkan ke Propram atau menyurati Kabareskrim.
"Mereka selalu mengarahkan ini harus ke propam dulu atau mengarahkan langsung ke Kabareskrim. Artinya bukan lewat jalur laporan polisi," ujar dia.
Terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, belum mau berkomentar banyak terkait ditolaknya laporan tersebut.
"Nanti saya konfirmasi dulu. Kenapa bisa ditolak. Soalnya kan baru tadi laporannya," ucap dia di Divisi Humas Mabes Polri.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaAda Demo di DPR, Polisi Bakal Alihkan Lalu Lintas
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024
Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.304 Personel Kawal Demo Kepala Desa di Depan Gedung DPR
Personel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaDemo Asosiasi Kepala Desa di DPR Hari Ini, 2.730 Personel Kepolisian Dikerahkan
anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaPolri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnya