Pengelola JSC Klaim Tunggakan Listrik 6 Bulan Akibat Minim Pemasukan

Merdeka.com - Manajemen PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang mengklaim tunggakan listrik selama enam bulan lantaran minim pemasukan. Pengelola mengupayakan segera membayar tagihan meski belum lunas.

Corporate Secretary PT JSC Palembang, Mirza, mengungkapkan pemasukan dan pengeluaran keuangan tak berimbang sejak awal tahun. Akibatnya, perusahaan merugi karena tak mampu menutupi biaya operasional.

"Ya, kami listrik menunggak karena terjadi cash low, pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan. Wajarlah perusahaan masih baru," ungkap Mirza, Rabu (3/7).

Menurut dia, kondisi itu dampak dari terhentinya subsidi pemerintah untuk operasional JSC sejak 2019. Terlebih selama enam bulan ini jarang ada even olahraga yang digelar di eks venue SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 itu.

"Pemasukan kami selama ini cuma dua, yakni tiket masuk JSC dan sewa gedung untuk even. Masalahnya sekarang even sedang sepi, otomatis berdampak pada pendapatan," ujarnya.

Dia memastikan tunggakan listrik segera diselesaikan dalam tempo satu bulan ke depan. Hanya saja, pihaknya belum bisa melunasi pembayaran dengan total Rp 3 miliar.

"Ya kami komunikasikan dengan PLN dulu, yang pasti kami usahakan listrik kembali on (hidup) dulu," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, listrik di kawasan JSC Palembang diputus sementara oleh PT PLN (Persero) selama enam bulan atau sejak awal tahun dengan total tunggakan sebesar Rp 3 miliar. Tunggakan terjadi di 22 ID pelanggan, mulai dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, sejumlah venue, hingga wisma atlet.

PLN telah melayangkan surat kepada PT JSC untuk pemadaman dan pelunasan tunggakan. Hanya saja, hingga saat ini belum ada iktikad baik dari pengelola untuk membayarnya.