Penderita Penyakit Hepatitis A di Pacitan Menurun, Status KLB Belum Dicabut
Merdeka.com - Status kejadian luar biasa (KLB) di Pacitan terkait penyebaran penyakit hepatitis A, hingga kini belum dicabut. Padahal, penderita penyakit ini sudah mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Eko Budiono mengatakan, sampai saat ini tinggal 4 penderita penyakit tersebut. Mereka, kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono, sedangkan 3 lainnya di Puskesmas Ngadirojo.
"Terakhir data masuk di kami masih 4 pasien. Lainnya tidak ada lagi," katanya.
Terkait dengan status KLB, dokter Eko mengaku belum bisa mencabutnya. Sebab, menurut peraturan Kementerian Kesehatan (perkemenkes) harus dua kali masa inkubasi.
"Dua kali massa inkubasi artinya 100 hari. Terhitung sejak tidak adanya kasus (penderita hepatitis A) baru," jelasnya.
Menurutnya, perhitungan itu baru dimulai per 30 Juni lalu. Karena sudah tidak ada lagi pasien baru yang menderita hepatitis A. Jika mengacu pada tanggal tersebut, tambahnya, maka, KLB baru akan dicabut pada pertengahan Oktober mendatang.
"Pencabutannya pertengahan Oktober. Itu jika sesuai dengan Permenkes yang ada," tambahnya.
Ia menyebutkan, penderita kasus Hepatitis A mencuat mulai 13 Juni hingga 19 Juni lalu. Ia mengibaratkan pada sepekan itu terjadi letupan, karena ada 957 pasien. Setelahnya, sampai tanggal 29 Juni, pasien bertambah menjadi 1.110 pasien. Dan sampai sekarang tidak ada lagi pasien baru.
Kendati demikian, lanjut dr Eko, pemutusan ratai penyakit hepatitis A terus dilakukan oleh Dinkes Pacitan. Tindakan epidemiologi terus akan dilakukan agar penyakit hepatitis A tidak kembali menyerang warga Pacitan.
Penetapan status KLB atas penyakit Hepatitis A itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato, 25 Juni lalu. Penetapan itu untuk mempermudah proses penanggulangannya. Untuk penanganan, Indartato sudah melaporkan data penderita Hepatitis A ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes Konfirmasi Kasus Polio di Klaten: Belum Ada Laporan KLB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Perut Tiba-Tiba Kram, Wajib Tahu!
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Kemungkinan Setelah Buka Puasa
Dengan adanya agenda rapat pleno dua provinsi terakhir, kemungkinan penetapan Hasil Pemilu 2024 akan dilakukan malam hari.
Baca SelengkapnyaCara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan, Ketahui Cara Mencegahnya
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular dari hewan ke manusia. Leptospirosis sering ditemui saat musim hujan.
Baca Selengkapnya