Miing: 2013 Puncak gunung es amburadulnya pelaksanaan UN

Merdeka.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, SMK, MA, di 11 provinsi Indonesia tengah ditunda dari Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4). Namun, hari ini pelaksanaan UN di sejumlah kota tetap mengalami persoalan.

Bahkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pelaksanaan UN kembali harus ditunda pelaksanaannya menjadi Jumat (19/4). Penundaan disebabkan belum tersalurkannya semua naskah soal UN di daerah itu.

Begitu juga di beberapa kota lainnya. Waktu pelaksanaan UN harus dimundurkan beberapa jam.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar menilai, hal itu semakin menunjukkan tidak efektifnya ujian terakhir sekolah dalam menentukan prestasi siswa dalam menimba ilmu. Kendati dalam kasus saat ini, titik awal permasalahannya bermula dari percetakan naskah soal ujian.

"Tapi jangan-jangan ini, menjadi puncak gunung es dan ternyata memang benar. Ternyata dari entry point (pintu masuk) dari persoalan sebenarnya kan terkuak banyak hal bahwa tekanan terhadap guru oleh kepala sekolah, kepala dinas kepada kepala sekolah," kata Dedi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/4).

Selain itu, politisi PDIP yang akrab disapa Miing itu mengatakan, penundaan pelaksanaan UN berdampak buruk terhadap psikologis siswa. Sebab, para siswa merasa UN menjadi mencekam.

"Anak-anak di ujung kesiapan mereka, tiba-tiba diundurkan. Kemudian dengan pemberitaan hiruk-pikuk semacam ini, anak-anak menjadi mencekam dengan keadaan ini," tandasnya.