Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mereka menentang tudingan JK soal pemicu rusuh Tolikara

Mereka menentang tudingan JK soal pemicu rusuh Tolikara Pembakaran masjid di Tolikara. ©twitter.com

Merdeka.com - Idul Fitri tahun ini dinodai oleh insiden di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Berawal dari surat imbauan dianggap diskriminatif dari pihak Gereja Injili Di Indonesia hingga penyerangan kepada jamaah salat Idul Fitri, membikin suasana sempat tegang. Namun, tensi tinggi itu mereda setelah kedua belah pihak sepakat berdamai.

Meski demikian, pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kala soal pemantik kericuhan berbuntut pembakaran kios pasar merembet hingga ke sebuah masjid.

"Memang asal muasal soal speaker itu. Ada dua acara berdekatan yaitu Idul Fitri dan pertemuan pemuka masyarakat setempat," kata Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat pekan lalu tepat saat Idul Fitri.

Menurut JK, sapaan akrabnya, letak persoalan sebenarnya karena tidak adanya komunikasi yang baik antara kelompok masyarakat dan kelompok muslim. "Masyarakat dapat mengetahui dua kepentingan yang bertepatan, satu Idul Fitri dan satu karena speaker, saling bertabrakan. Mestinya, keduanya menahan diri. Masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus memahami. Saling memahami lah," tambah JK.

Tak lama kemudian, pernyataan JK itu ditanggapi oleh kalangan muslim. Mereka rata-rata menyesalkan hal itu terucap dari lisan JK. Berikut ini beberapa tanggapan soal pengeras suara dituding JK menjadi biang keladi kericuhan.

MUI sebut terlalu naif jika speaker jadi pemicu tragedi Tolikara

Wakil Presiden Jusuf Kalla menduga penyebab tragedi Tolikara disebabkan karena penggunaan speaker saat Salat Idul Fitri di Lapangan Koramil 1402-11, Karubaga, Tolikara, Papua. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki pandangan berbeda.Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan, tidak mungkin urusan speaker menjadi pemacu pembakaran Masjid Baitul Muttaqim dan puluhan kios milik umat Islam."Terlalu naif kalau gara-gara speaker. Kami cari sumbernya apa masalahnya," tegasnya di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).Menurut Ma'ruf kerukunan beragama di Papua sudah terjalin dengan harmonis. Ini tunjukan saat Natal, umat Islam melakukan penjagaan di gereja-gereja. Seharusnya hal serupa juga dilakukan umat kristen saat Idul Fitri."Sebenarnya kami itu berharap dikawal bukan diserang seperti itu. Ke depan besok saling mengawal lah. Kita membawa isu besar di Papua," harapnya.Selain itu, MUI mengimbau pemerintah agar terus mewaspadai dan terus menjaga agar tidak terjadi serupa tragedi Tolikara terjadi kembali di daerah lain. Karena konflik besar dapat bermula dari masalah ekonomi dan sosial."Yang bahaya kalau sudah ditarik ke agama jadi konflik agama. Karena itu pemerintah melakukan antisipasi-antisipasi dan kami berusaha melakukan toleransi bersama-sama," tutup Ma'ruf.

Pernyataan JK soal speaker dinilai semakin menyakiti korban Tolikara

Mudzakarah Ulama dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banten menyayangkan pernyataan wakil presiden Jusuf Kalla yang menyebut bahwa penyerangan masjid saat salat Idul Fitri di Kabupaten Tolikara, Papua, dipicu oleh masalah speaker.Pernyataan orang nomor dua di Indonesia tersebut dinilai tidak berdasar, bahkan semakin menegaskan sikap abai, serta kurang seriusnya pemerintah dalam melindungi kepentingan umat Islam, terutama di daerah minoritas."Pernyataan tersebut juga semakin menyakitkan korban yang sudah sakit karena diperlakukan secara zalim. Dan kepada pemerintah, bahwa menangani urusan umat secara serius adalah sebuah amanah, dan hendaknya dilakukan secara sungguh-sungguh," ujar tokoh ulama Banten, KH Mansyur Muhidin saat silaturahmi Mudzakarah Ulama dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banten, di Banten Lama, Kamis (23/7).Hadir dalam acara tersebut, puluhan ulama dan kyai dari Serang, Cilegon dan Pandeglang yang sengaja datang untuk menghadiri silaturahmi dan pernyataan sikap terkait dengan kasus pembakaran Masjid Tolikara Papua.Dikatakan Mansyur, sikap pemerintah yang abai terlihat karena jauh sebelum peristiwa tersebut terjadi telah beredar surat terbuka dari Badan Pekerja Wilayah Toli (BPWT) Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) tertanggal 11 Juli 2015 yang ditujukan kepada umat Islam se Kabupaten Tolikara, ditandatangani oleh Nayus Wenda sebagai ketua, dan surat tersebut ditembuskan kepada bupati, ketua DPRD, kapolres dan Dandim Kabupaten Tolikara."Yang berisi larangan umat Islam di sana merayakan Lebaran. Bahkan dalam surat itu juga tertulis larangan bagi muslimah memakai jilbab," katanya.

Aa Gym minta yang tidak mengerti kasus Tolikara jangan berkomentar

Dai Abdullah Gymnastiar ikut menanggapi soal kejadian kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, tepat saat Idul Fitri 1436 hijriah pada 17 Juli lalu. Dia meminta pihak-pihak tidak paham betul kasus itu supaya tidak berkomentar banyak. Menurut Aa Gym, sapaan akrab Abdullah Gymnastiar, jika banyak komentar terus mengalir, dikhawatirkan ada efek negatif dan merusak kerukunan umat beragama."Kepada yang tidak mengerti apa-apa jangan banyak komentar, karena ini bisa menambah keruh suasana," kata Aa Gym usai menghadiri acara halal bihalal Idul Fitri 1436 tingkat Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/7).Aa Gym juga meminta kepada masyarakat supaya emosinya tidak terpancing terkait insiden itu. Dia meminta supaya semua pihak menyerahkan penuntasan masalah itu kepada kepolisian, karena mereka memiliki kewenangan penuh buat menindak pelaku penyerangan."Kepada aparat, bertindaklah secepatnya, seadil mungkin, setegas mungkin agar tidak melebar," ujar Aa Gym.Aa Gym khawatir, kejadian itu bisa memicu kembali isu Suku, Agama, RAS, dan Antargolongan (SARA) di wilayah ujung Timur Indonesia itu, bila tidak buru-buru ditangani. Apalagi, beberapa aksi susulan seperti pengrusakan gereja sempat terjadi di beberapa wilayah, terlepas dari niat aksi itu apakah merupakan balas dendam atau tidak."Jadi kalau ada kejadian di sana, jangan sampai merusak kebersamaan yang ada ini. Itu perbuatan buruk, jangan dibalas dengan perbuatan sama. Aa tidak suka kalau umat Islam menjadi marah yang tidak proporsional," ucap Aa Gym.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang

Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Toko Tembakau di Sepanjang Jalan Kaliurang Jogja, Surganya Para Penikmat Tingwe

Menjelajahi Toko Tembakau di Sepanjang Jalan Kaliurang Jogja, Surganya Para Penikmat Tingwe

Sejak awal 2020 banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Salah satu tempat yang paling banyak dijumpai adalah di sepanjang Jalan Kaliurang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
JK: Pemilu di Indonesia Terumit di Dunia

JK: Pemilu di Indonesia Terumit di Dunia

"(Tim penyelenggara pemilu) iya karena rumitnya. Pemilu di Indonesia termasuk yang terumit di dunia," kata JK

Baca Selengkapnya
Terpukul, Pria Ini Ceraikan Istri Setelah Tahu Ketiga Anaknya Bukan Darah Dagingnya

Terpukul, Pria Ini Ceraikan Istri Setelah Tahu Ketiga Anaknya Bukan Darah Dagingnya

Seorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.

Baca Selengkapnya
13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia

13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia

Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.

Baca Selengkapnya
Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali,  Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia

Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar

Baca Selengkapnya