Ma'ruf Amin Sebut Isu PKI Dibuat untuk Mendiskreditkan Jokowi
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, isu-isu soal Partai Komunis Indonesia (PKI) yang muncul di beberapa spanduk, hanya untuk mendiskreditkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Isu itu dibuat untuk mendiskreditkan. Pak Jokowi sendiri sudah sering membantahnya. Tapi memang, itu tidak pernah berhenti, muncul lagi, muncul lagi," ujar Ma'ruf.
Hal ini disampaikannya usai bersilaturahmi dan menerima dukungan dari Forum Santri Indonesia (FSI) di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Sabtu (8/12).
Di depan para perwakilan FSI, dia pun meminta para santri juga ikut menjelaskan kepada masyarakat, bahwa isu tidak benar adanya.
"Karena itu saya mengajak kaum santri ini untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa itu isu yang tidak benar. Dan itu harus terus didengungkan," ungkap Ma'ruf.
Dia meminta jangan sampai narasi PKI itu jauh lebih kencang didengar oleh masyarakat. Dirinya merasa yakin, para santri bisa menyampaikan hal yang benar.
"Jangan sampai yang banyak mengatakan itu, itu benar. Jadi kita harus mengatakan itu tidak benar. Saya kita santri siap," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa dia bukan anggota Partai Komunis Indonesia atau PKI. Jokowi juga menyinggung munculnya spanduk bertuliskan #JokowiBersamaPKI.
"Banyak disampaikan di bawah isu Presiden Jokowi itu PKI. Dan bahkan akhir -akhir ini banyak spanduk seperti itu," ungkap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini meminta penggunaan isu PKI dalam kontestasi demokrasi segera dihentikan. Sebab, hal itu merusak demokrasi di Tanah Air. Jokowi mengaku empat tahun belakangan ini sudah sabar menghadapi isu PKI. Namun, sekarang Jokowi menolak diam.
"Sekarang saya harus menjawab. PKI bubar tahun 1965. Saya lahir tahun 1961. Umur saya baru 4 tahun. Apa ada PKI balita?" kata Jokowi.
Spanduk #JokowiBersamaPKI terpasang di kawasan Kebun Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Dalam spanduk itu ada ajakan untuk memilih pasangan lain.
Spanduk #Jokowi Bersama PKI akhirnya diturunkan oleh pihak kepolisian pada Selasa (4/12/2018) setelah ramai dibahas di media sosial. Bawaslu telah bergerak untuk menyelidiki pemasang spanduk tersebut.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHamdan mengatakan masa jabatan Presiden Jokowi yang berakhir tahun ini seharusnya diakhiri dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca Selengkapnya