Merdeka.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengusulkan ada relokasi kepada masyarakat yang bermukim di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih. Usulan itu disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo dalam sebuah pertemuan di istana dua hari lalu.

"Tinggal tergantung warganya, juga tinggal tergantung kementerian," kata Rahmat Effendi Jumat, (10/1).

Data dari BNPB, jumlah keluarga terdampak pada saat banjir parah merendam seluruh kawasan permukiman itu mencapai 1.364 dengan total penduduk sebanyak 5.456 jiwa. Mereka bermukim di RW 08, 09, da 10 Kelurahan Jatirasa. Adapun jumlah rumah terdampak lebih banyak lagi, karena tampak banyak yang kosong.

Menurut dia, relokasi supaya kawasan PGP dipakai tempat penampungan air. Bahkan, usulan itu turut direspon oleh Bupati Bogor, Ade Yasin, supaya sebagian wilayah di Perumahan Vila Nusa Indah turut direlokasi dan dijadikan tandon air. Ia telah menyampaikan ini kepada Kepala BBWSCC pagi tadi dalam rapat.

"Ada pesan juga dari Bupati Bogor, kalau bisa yang Vila Nusa Indah yang banjir itu diikutkan menjadi tandon," kata Rahmat Effendi.

Rahmat tak menjelaskan detail soal respon warga adanya usulan relokasi. "Ini bukan persoalan respon warga, ini persoalan safety, persoalan kenyamanan, dan persoalan memang harus ada tandon," kata Rahmat ketika ditanya soal respon warga.

Menurut Rahmat, sebetulnya sudah ada tandon air yang terletak di antaran Cileungsi dan Bukit Hambalang, bulu Kali Cileungsi sebelum masuk ke Kali Bekasi. Di sana, kata dia, tandon juga dipakai untuk cadangan air bersih.

"Kalau di situ ada tandon lagi, sudah bisa menangkap DAS (daerah aliran sungai) yang ada setelah PGP," kata Rahmat.