Kemenkum HAM Sulsel Usulkan 156 Kekayaan Intelektual Komunal
Merdeka.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan telah mengusulkan 156 kekayaan intelektual komunal (KIK) untuk dilakukan pencatatan inventarisasi ke Ditjen Kekayaan Intelektual.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Ham (Kadivyankumham) Kanwil Kemenkumham Sulsel Anggoro Dasananto di Makassar, Senin (30/1), mengatakan, selama 2021 pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 156 KIK untuk dilakukan inventarisasi.
"Sulsel punya banyak warisan budaya tradisional dan sepanjang 2021 ini sudah ada 156 yang telah diusulkan ke Ditjen Kekayaan Intelektual," ujarnya.
Anggoro menjelaskan KIK adalah warisan budaya tradisional yang kepemilikannya bersifat kelompok, seperti pengetahuan tradisional (PT), ekspresi budaya tradisional (EBT), sumber daya genetik (SDG), dan potensi indikasi geografis (IG).
Menurut Anggoro, KIK tersebut perlu dilakukan pencatatan inventarisasi untuk kepentingan pelindungan, pelestarian, pengembangan budaya lokal.
Pada pemanfaatannya sebagai identitas budaya, mempromosikan budaya asli Indonesia, sekaligus memberikan pendidikan, dan pengajaran budaya Indonesia kepada generasi muda.
Kakanwil Kemenkumham Sulsel Harun Sulianto mengatakan untuk peningkatan pendaftaran dan pencatatan inventarisasi kekayaan intelektual baik yang personal (merek, hak cipta, paten, desain industri) maupun KIK, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Wajo, Luwu Timur, Sinjai, Bone, Enrekang, Pangkep, Takalar, Luwu, Gowa, Tana Toraja, dan Toraja Utara, Pemerintah Kota Parepare dan Palopo.
Kerja sama juga dilakukan dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka antara lain Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Negeri Alauddin, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Fajar, dan Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia.
Selain itu Kemenkumham Sulsel juga merangkul Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Dinas Periundustrian Sulsel, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
"Alhamdulillah karena kerja sama tersebut PNBP KI kanwil kemenkumham sulsel hingga saat ini sebesar Rp1,3 miliar meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp906 juta," kata Harun seperti dikutip Antara.
Kabid Yankum, Mohammad Yani mengatakan, KIK yang telah diusulkan untuk dilakukan pencatatan inventarisasi hingga Agustus 2021 sebanyak 156 dan 140 diantaranya telah memperoleh nomor pencatatan.
Menurut yani, beberapa KIK Sulsel yang sudah ada pencatatan inventarisasinya antara lain Sop Saudara yakni kuliner tradisional berbahan dasar daging sapi dari Kabupaten Pangkep, songkok Recca (Tutup kepala/songkok khas Bugis) dari kabupaten Bone, Minas (minuman tradisional penambah stamina khas Kabupaten Sinjai), kemudian ada Mappadendang, pesta panen ala Bugis di kota Parepare, ada juga Massureq atau pembacaan naskah I Lagaligo dengan melagu dari Wajo.
Sedangkan sertifikat Indikasi geografis juga telah di berikan kepada lada dari Kabupaten Luwu Timur, pulu’ mandotti atau beras ketan wangi dan kopi kalosi dari Kabupaten Enrekang dan kopi Toraja.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkenal Punya Beras Kualitas Unggulan, Ini Fakta Menarik Kota Solok di Sumatra Barat
Salah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaKuliner Khas Paling Diminati Asal 10 Provinsi di Sumatera
Diwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.
Baca SelengkapnyaMenyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan
Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencicipi Dangke, Keju Unik Terbuat dari Susu Kerbau Khas Enrekang Sulawesi Selatan
Makanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaMencicipi Soto Bebek Bu Heri Klaten, Kuliner Legendaris Peninggalan Leluhur sejak Tahun 1987
Soto ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman mbah buyut dari generasi saat ini
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaBerpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Berikut sosok tukang pijit Jenderal Dudung yang ternyata bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Baca SelengkapnyaSejarah Menarik di Balik Semangkuk Soto Hangat yang Menyegarkan
Daerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.
Baca Selengkapnya