Kebakaran hutan, dari polemik pergub hingga Jokowi gagal mendarat
Merdeka.com - Selama bertahun-tahun, kasus pembakaran hutan dan lahan kerap menjadi momok bagi warga Sumatera dan Kalimantan. Tahun ini, kasus kebakaran hutan dan lahan atau disingkat Karhutla menjadi yang terberat yang dialami bangsa Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
Dalam catatan sejarah, Karhutla memang hampir tak pernah bisa dihentikan. Sebagian besar di antaranya disebabkan pembakaran lahan yang dilakukan tanpa memenuhi aturan berlaku, bahkan dilakukan secara sembunyi-sembunyi demi mengeruk pundi rupiah.
Karhutla terparah terjadi di era Presiden Joko Widodo. Setelah dilantik dan menduduki jabatannya secara resmi, kebakaran hutan kian parah dan meluas. Dimulai dari kecil-kecilan hingga tak terkendali. Puncaknya terjadi antara Juli hingga Oktober lalu. Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua, jumlah titik panas mencapai 819 lokasi.
Jauh sebelumnya, Jokowi telah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia untuk bahu membahu memadamkan api. Dia juga meminta rakyat bersabar karena upaya pemadaman terus berlangsung.
"Upaya pemadaman terus dilakukan baik darat dan udara tapi kita sudah selalu ke lapangan dan kita harus sabar, yang terbakar sangat luas," ujar Jokowi usai laga final Piala Presiden di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10).
Meski begitu, upaya Jokowi untuk mendinginkan warga tak sepenuhnya berhasil. Korban kabut asap mulai membuat sejumlah meme yang menyindir Jokowi, bahkan ada yang menyebut kisruh sepakbola lebih penting dibandingkan kepedulian sang presiden terhadap bencana alam tersebut.
Tak ketinggalan, seorang pria asal Prancis ikut bersuara soal bencana kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan, yang asapnya bahkan mencapai Thailand. Lewat videonya, dia mengeluhkan dampak yang bisa timbul akibat bencana tersebut terhadap kesehatan warga.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya