Kasus Bayi Tertukar,15 Perawat RS Sentosa Dinonaktifkan karena Lalai
Polres Bogor terus mendalami kasus bayi tertukar yang dialami warga Kabupaten Bogor. Bayi itu sebelumnya dilahirkan di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Polres Bogor terus mendalami kasus bayi tertukar yang dialami warga Kabupaten Bogor. Bayi itu sebelumnya dilahirkan di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
RS Sentosa Kemang akhirnya menonaktifkan 15 perawat atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan bayi pasien tertukar di rumah sakit. Peristiwa ini terjadi setahun lalul. Juru Bicara RS Sentosa Kemang, Gregorius B Djako menjelaskan 15 orang tersebut merupakan perawat yang bertugas dalam tiga shif kerja saat hari kejadian. "Jadi mereka diberikan sanksi berupa SP 1 dan menon-aktifkan dari pelayanan karena kita akan menghadapi proses hukum," kata Greg, Rabu (16/8).
Sanksi untuk perawat karena mereka dianggap lalai dalam melaksanakan tugas hingga menyebabkan bayi tertukar.
Bentuk kelalaian yang dimaksud yakni gelang identitas bayi tertukar.
@merdeka.com
Greg menyebut, tertukarnya bayi milik Siti Mauliah (37) dengan pasien B diperkuat karena pada hari yang sama, hanya ada dua bayi laki-laki di rumah sakit tersebut.
"Memang hanya dua bayi laki-laki dan sisanya bayi perempuan empat. Kemudian, ada dugaan nama bayi Ibu Siti itu tertulis nama bayi ibu B," jelas Jubir RS.
"Para perawat dan bidan dari rumah sakit juga bersedia hadir ke Polres Bogor untuk memberi keterangan," jelas Jubir RS.
Untuk diketahui, ragam upaya dilakukan Siti agar buah hati yang dikandung kembali ke pelulkannya. Dia sudah mengadu ke Unit PPA Satreskrik Polres Bogor dan mengadu ke pihak RS Sentosa maupun mencari keberadaan pasien B tapi tidak membuahkan hasil. Keluarga berharap upaya mereka mencari keadilan akan membuahkan hasil manis.
Agar tidak menimbulkan fitnah, keluarga berkali-kali meminta korban EL menikahi TR secara sah.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca Selengkapnya