Merdeka.com - Total kasus tindak pidana umum yang ditangani Kejati Jabar sepanjang tahun 2021 berjumlah 11.191 perkara. Dari jumlah itu, hampir kasus asusila mendominasi lebih dari 50 persen.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Asep Nana Mulyana mengatakan hal ini menjadi sorotan. Kasus asusila ini menyangkut pencabulan maupun yang melanggar UU Perlindungan Anak.

Para pelaku banyak pula yang berada di lingkungan atau orang dekat dengan korban dan keluarga.

"Hasil evaluasi selama tahun 2021 saat ini ada kecenderungan dari tindak pidana umum trennya meningkat pada delik kesusilaan. Di atas 60 persen. Memang saya katakan pelanggaran tidak hanya KUHP saja, tapi juga perlindungan anak yang nampaknya signifikan," ucap dia, Jumat (31/12).

"Pelaku itu adalah mereka yang mengenal atau sudah kemudian dekat dengan korban, dalam lingkungan yang dekat dengan tempat tinggalnya, itu terkait dengan asusila," ia melanjutkan.

Menyikapi hal ini, Kejati Jabar membentuk tim khusus dalam menangani perkara kesusilaan termasuk yang berkaitan dengan anak-anak. Salah satu bentuknya adalah menyiapkan jaksa terbaik yang tersertifikasi.

"Kami tindaklanjuti dengan cara membentuk tim khusus di Kejati Jabar baik JPU untuk menjadi perhatian khusus kami. Tahun 2022, kami dari Aspidum dan teman sekalian dari Kejati Jabar meningkatkan kapasitas jaksa karena khusus tindak pidana anak itu harus punya sertifikasi atau ketetapan tentang perlindungan jaksa anak," ucap Asep.

"Tidak semua jaksa itu bisa menangani perkara anak, kami akan melakukan kegiatan pengembangan keilmuan mereka dan meningkatkan keterampilan mereka," ujar Asep.