Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasal kukuhkan KRI John Lie di Pelabuhan Bitung

Kasal kukuhkan KRI John Lie di Pelabuhan Bitung KRI John Lie. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio melakukan pengukuhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) John Lie-358, di Pelabuhan Samudera Bitung, Sulawesi Utara.

Pengukuhan tersebut dilakukan dalam suatu upacara militer, dihadiri antara lain Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang, sejumlah pejabat perwira tinggi TNI AL, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulut, serta keluarga dari pahlawan nasional Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie.

Kasal Laksamana Marsetio mengatakan, pemerintah telah melengkapi kekuatan laut TNI AL dengan tiga buah kapal fregate salah satunya KRI John Lie yang dibuat di BAE Inggris.

Pemberian nama KRI John Lie merupakan bentuk penghargaan kepada pahlawan nasional Laksamana Muda John Lie "Tentunya apa yang selama ini telah diberikan dan dicontohkan pahlawan Laksamana Muda John Lie telah menginspirasi bagi pembangunan di Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, sangat berharap dengan pemberian nama pahlawan nasional pada kapal perang ini, menjadikan detak jantung pengawal yaitu prajurit yang mengawaki KRI John Lie, akan mengalir semangat patriotisme dan nasionalisme para pahlawan.

"Sehingga memberikan motivasi dan suri teladan dalam melaksanakan tugas dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di laut," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (13/12).

Dia mengatakan kehadiran kapal perang KRI John Lie akan memperkuat jajaran armada kawasan timur dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di laut.

"Kehadiran KRI John Lie akan memberikan manfaat, memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan, bagi pengamanan laut yang ada di Sulawesi," katanya.

Usai pengukuhan dalam upacara milter, dilanjutkan dengan pengukuhan secara adat, yang antara lain menampilkan tarian Kabasaran dan Maengket.

Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Tjeng Tjoan, atau yang lebih dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma adalah salah seorang perwira tinggi di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dari etnis Tionghoa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia meninggal dunia karena stroke pada 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Atas segala jasa dan pengabdiannya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto pada 10 Nopember 1995, Bintang Mahaputera Adipradana dan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2009.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Tidak Dibuang ke Laut, Pria Ini Tunjukkan Ruang Penyimpanan Jenazah di Kapal Pesiar

Tidak Dibuang ke Laut, Pria Ini Tunjukkan Ruang Penyimpanan Jenazah di Kapal Pesiar

Bukan dibuang ke laut, ini potret ruangan khusus untuk menyimpan jenazah di dalam kapal pesiar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh

TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh

TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.

Baca Selengkapnya
Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya

Prabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya

Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kerugian Akibat Banjir Rob Jakarta Mencapai Rp2,1 Triliun per Tahun

Kerugian Akibat Banjir Rob Jakarta Mencapai Rp2,1 Triliun per Tahun

Kenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi

Baca Selengkapnya
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata

Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata

Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya