Kapolda Sumsel perintahkan anak buah tangkap kawanan begal tewaskan pelajar SMA
Merdeka.com - Aksi kawanan pelaku begal yang menewaskan seorang pelajar SMA serta melukai dua korban lain di Palembang sehari lalu, membuat Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara marah. Dia menginstruksikan anak buahnya untuk menangkap para pelaku hidup atau mati.
Zulkarnain tersinggung lantaran saat ini tengah dilakukan operasi khusus pemberantasan aksi kejahatan jalanan. Dia menilai tindakan para pelaku seperti menantang polisi.
"Saya tersinggung. Sekarang kan ada operasi khusus pemberantasan tindak kriminal jalanan. Ini seperti menantang polisi," ungkap Zulkarnain, Selasa (10/7).
Dikatakannya, kasus ini harus menjadi atensi untuk menangkap para pelaku secepat mungkin. Pimpinan kepolisian setiap daerah harus bertindak tegas, jangan 'tidur' saja.
"Cepat bertindak, tangkap semua, sikat jika melawan," tegasnya.
Mantan Kapolda Riau itu menginginkan Sumsel aman dan kondusif menjelang dan selama Asian Games 2018. Oleh karena itulah dikeluarkan kebijakan untuk menindak para pelaku dalam operasi khusus pemberantasan tindak kriminal jalanan, seperti copet, jambret, curanmor, terlebih begal.
"Untuk masyarakat, mampir ke rumah penduduk atau melapor ke polisi atau TNI jika ada hal yang mencurigakan saat dalam perjalanan. Itu bisa mencegah terjadinya kejahatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Seni Setiawan (16) tewas di tangan pelaku begal yang diduga berjumlah belasan orang. Dua korban lain, Erlangga Dwi Pangestu (12) dan Saputra (15) mengalami luka bacok di kepala, tangan, dan leher.
Peristiwa itu terjadi saat ketiga korban yang merupakan pelajar SMA berbonceng tiga menggunakan sepeda motor di Jalan Mayor Zubis Bustam, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Senin (9/7) pukul 02.00 WIB. Mereka dihadang para pelaku dan langsung membacok para korban. Korban Deni tewas di TKP dan baru ditemukan warga pagi harinya. Sepeda motor yang mereka kendarai dibawa kabur kawanan pelaku.
Kapolresta Palembang, Kombes Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan, pihaknya masih mencari data dan bukti tambahan untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk memintai keterangan dari korban selamat yang masih dirawat di rumah sakit. Dugaan awal, para pelaku merupakan remaja dan saling kenal dengan korban.
"Kami memeriksa rekaman CCTV di lokasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus ini segera terungkap," kata Wahyu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSejumlah petinggi Polda Sulsel datang menghampiri, memberi apresiasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaJenderal polisi besan Ketua MPR beri pesan tegas ke anggotanya guna mempersiapkan Pemilu 2024. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaJenderal polisi reunian bareng dua sahabatnya sejak masa sekolah. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca Selengkapnya