Ini Tanggapan JK Soal Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menanggapi rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun untuk wisatawan. JK mengaku memahami rencana penutupan tersebut karena pertimbangan budi daya rusa.
"Kalau saya lihat alasan Gubernur Viktor itu untuk memperbanyak, mengembangbiakkan rusa," ujar JK di kantornya, Selasa (22/1).
Meski tak secara langsung menyampaikan penolakan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia mengingatkan penutupan Taman Nasional Komodo bukan satu-satunya solusi budi daya rusa.
"Jangan lupa dikunjungi dan tidak dikunjungi (rusa) perlu makan. Jadi memang bisa saja, ini benar perlu makan rusa, kambing itu. Pertanyaannya apa perlu dikembangbiakkan di situ atau dibawa ke tempat lain dulu baru ke situ?" ujar JK.
Viktor sebelumnya mengungkapkan penutupan Taman Nasional Komodo guna meningkatkan jumlah populasi rusa yang menjadi makanan utama komodo. Selain itu, pemerintah provinsi juga akan menata Taman Nasional tersebut lebih baik supaya habitat komodo menjadi lebih berkembang.
Viktor mengkhawatirkan rendahnya perhatian terhadap budi daya rusa mengakibatkan komodo saling memangsa. Apalagi saat ini perburuan liar terhadap rusa di area taman tersebut semakin marak.
"Namanya taman itu harus indah dan biar habitat komodo di sana, bisa nyaman dan kita bisa lakukan rekayasa genetik untuk komodo kembalikan habitatnya, jangan makin lama makin kecil tapi dia makin membesar," kata Viktor, Senin (21/1).
Menurut mantan ketua fraksi NasDem DPR itu, wisatawan masih diperbolehkan mengunjungi pulau-pulau yang ada di sekitar Labuan Bajo. Namun, tidak diizinkan untuk masuk ke Pulau Komodo.
"Boleh masuk tapi tidak boleh turun khusus untuk Pulau Komodo. Putar aja silakan putar dengan kapal kan bisa di Padar, masih bisa turun di Padar, di Rinca tapi kalau khusus untuk Pulau Komodonya kita tutup," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca SelengkapnyaBukti Kepunahan Akibat Manusia, Ini Penampakan Burung Dodo yang Jadi Simbol Paling Ikonik & Akan Dihidupkan Kembali
Berikut penampakan Burung Dodo yang akan dihidupkan kembali usai punah akibat tangan manusia.
Baca SelengkapnyaResmi Jadi Geopark Nasional, Ini Deretan Fakta Taman Nasional Ujung Kulon
Pada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan
Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.
Baca SelengkapnyaMimpi Jokowi: Konser Besar Bakal Digelar di IKN
Presiden juga berharap IKN nantinya bisa menjadi menjadi pusat ecotourism atau wisata lingkungan seiring penataan kawasan hutan di sana.
Baca SelengkapnyaKunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat
rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kalau Ikuti Rutinitas, Sertifikat Tanah di Indonesia Baru Selesai 160 Tahun
Jokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya