Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penjelasan BKMG soal fenomena equinox yang sedang heboh

Ini penjelasan BKMG soal fenomena equinox yang sedang heboh Ilustrasi Kekeringan Musim Panas. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh masyarakat agar tidak berlebihan menyikapi fenomena equinox yang akan melintasi garis khatulistiwa dan berdampak pada peningkatan suhu udara.

"Karena fenomena equinox merupakan salah satu fenomena astronomi saat matahari melintasi garis khatulistiwa secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September tahun berjalan," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenot'ek, Rabu (15/3). Demikian dikutip dari ANTARA.

Dia mengatakan hal itu terkait beredarnya berita cenderung hoax yang menyebutkan bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40 derajat celcius pada saat equinox yang diperkirakan akan terjadi sekitar 20-21 Maret 2017.

Dia menjelaskan, equinox merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Saat fenomena ini berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi relatif hampir sama, termasuk pada wilayah subtropis di bagian utara maupun selatan.

"Saat fenomena equinox ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan," katanya.

Keberadaan fenomena equinox tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis dengan rata-rata maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat celcius.

Equinox bukan merupakan fenomena seperti 'heatWeave' yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagai mana disebutkan dalam isu yang berkembang.

Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia umumnya dan NTT khususnya cenderung masih lembab/basah.

"Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki periode transisi pancaroba (peralihan dari musim hujan ke musim kemarau), maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga memastikan fenomena equinox, yaitu matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa akan melintasi tiga daerah di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.

Di Sumatera Barat, matahari mulai kontak dengan garis khatulistiwa pada 20 Maret 2017 pukul 10.51 WIB dan mulai meninggalkan garis khatulistiwa pada 21 Maret 2017 pukul 16.39 WIB.

Fenomena ini terjadi pada 20 hingga 21 Maret dan 23 September 2017, melintasi beberapa provinsi di wilayah Indonesia mulai dari Ternate, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat dan berakhir di Pulau Telo Sumatera Utara.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri

Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri

Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya, Matahari Tepat Berada di Khatulistiwa

Mengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya, Matahari Tepat Berada di Khatulistiwa

Fenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.

Baca Selengkapnya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Kelembamban udara tinggi dan angin cenderung rendah sehingga menyebabkan suhu yang dirasakan meningkat dan menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Data BBMKG: Suhu Panas Kota Medan Sentuh 35,7 Derajat Celcius

Data BBMKG: Suhu Panas Kota Medan Sentuh 35,7 Derajat Celcius

Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

BMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Awan Gelap Selimuti Langit Jakarta yang Diprediksi BMKG Bakal Ada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

FOTO: Penampakan Awan Gelap Selimuti Langit Jakarta yang Diprediksi BMKG Bakal Ada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya