Ganasnya jalanan Lampung, perampok berkeliaran teror pengendara
Merdeka.com - Wilayah Lampung Utara dikenal luas sebagai titik rawan perampok alias begal. Komplotan pelaku ini tidak segan menembak korban.
Seperti yang dialami Ogie Maulana (19) warga Pekanbaru, Riau. Dia hampir saja menjadi korban perampokan di perbatasan Desa Pulau Panggung-Cahaya Negeri Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara.
"Mobil pelaku dengan mobil korban sempat kejar-kejaran yang berujung dengan tembakan," kata Kasat Reskrim Polres Lampung Utara Iptu Supriyanto, Selasa (11/8).
Kejadian berawal ketika korban mengendarai mobil menuju Kotabumi, setibanya di Jalan Lintas Tengah Sumatera, sekitar 200 meter dari SPBU atau perbatasan antara Desa Pulau Panggung dengan Desa Cahaya Negeri Kecamatan Abung Barat, mobil korban diikuti kawanan perampok.
Mobil pelaku memepet mobil korban. Saat itu korban melihat gelagat yang kurang baik, ketika mengetahui penumpang mobil pelaku mengeluarkan senjata tajam dan senjata api, Ogie pun memacu kendaraannya.
Diduga karena kesal korban tetap memacu kendaraannya, salah satu pelaku sempat meletuskan senjata api ke arah mobil korban sebanyak empat kali, satu tembakan mengenai bagian belakang kiri mobil yang dikendarai Ogie.
Sebenarnya polisi juga tidak tinggal diam memberangus para penyamun di Lampung Utara ini. Tim khusus yang dilengkapi senjata laras panjang juga dibentuk untuk memburu para begundal jalanan ini.
Bahkan akhir Maret 2015, polisi berhasil membekuk gembong begal bernama Hendri di Desa Surakarta, Surakarta, Lampung Utara. Hendri diduga kuat sebagai pelaku yang harus bertanggung jawab terhadap serangkaian kasus perampokan di daerah tersebut.
Rumah pelaku bak gudang persenjataan. Ada pisau, badik, celurit, pedang, dan sejumlah bekas sparepart atau onderdil motor hasil membegalnya yang belum terjual.
Ada desa berjuluk kampung begal
Desa Tebing dan Desa Negara Batin di Lampung Timur ini dijuluki sebagai kampung begal. Bukan tanpa alasan penyebutan tersebut, berdasarkan informasi yang dihimpun, hal ini lantaran dua desa itu ada beberapa warganya berprofesi sebagai begal.
Polisi pun berkali-kali mengobok-obok dua desa ini mencari pelaku begal. Biasanya selesai operasi, polisi membawa pelaku dan barang bukti senjata api.
Tidak cuma kampung begal, di daerah Lampung Timur juga terdapat jalan tanggul rawa Mente yang disebut jalur pelarian para begal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaMengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaAda beberapa ciri atau tanda yang dapat Anda kenali untuk membedakan berlian asli dan palsu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaPerempuan tersebut bernama Kholila (37), warga Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan.
Baca SelengkapnyaMeski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca Selengkapnya