Fadli Zon tolak jadi cagub DKI buat lawan Ahok
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan oleh partainya untuk diusung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Dia justru menjagokan dua elite Gerindra lainnya yang menjadi pesaing Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI.
"Yang lain saja. Banyak loh calonnya dari Gerindra. Ada Sandiaga Uno dan Ahmad Muzani," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/10).
Fadli membantah penolakannya itu disebabkan karena takut bertarung dengan Ahok yang disebut-sebut merupakan calon terkuat saat ini untuk memimpin ibu kota negara. Dia beralasan, penolakannya itu dikarenakan masih banyak calon lain yang lebih siap.
"Memimpin Jakarta itu harus orang yang mempunyai passion. Bukannya tidak siap. Banyak yang lebih bagus," kata Wakil Ketua DPR ini.
Sebelumnya, Anggota DPRD Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman mengatakan wacana pencalonan Fadli Zon memang santer di kalangan internal Partai Gerindra. Menurutnya, Fadli Zon mumpuni dalam kepemimpinan.
"Itu kita hanya lontaran (wacana) dari temen-teman Gerindra saja, Fadli Zon juga belum tentu mau kan. Ini cuma ide teman-teman Gerindra, karena kemampuan beliau saja. Tapi kalau ditawarin belum tentu juga kan, mungkin dia lebih mau menjadi Wakil Ketua DPR RI kan," ujar Prabowo saat ditemui di gedung DPRD di Jakarta Pusat, Selasa (22/9).
Lebih jauh Prabowo mengungkapkan, Partai Gerindra punya banyak kader yang memiliki potensi selain Fadli Zon untuk jadi calon Gubernur DK 2017. Soal siapa nama yang akan direkomendasikan maju ke Pilgub DKI, dia menegaskan, tinggal menunggu keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto.
"Jadi gini, kader Gerindra ini banyak dan punya potensi semua. Ya kita tinggal lihat nanti bagaimana keputusan pimpinan kita yang tertinggi Pak Prabowo Subianto nanti yang memutuskan. Nah kita yg merekomendasikan beberapa nama," terangnya.
Prabowo tidak berkomentar lebih dalam siapa nama terkuat yang akan dicalonkan jadi orang nomor satu di DKI pada 2017 mendatang. Dia tidak menampik nama-nama yang sudah beredar di media masuk dalam kriteria partai berlambang kepala garuda tersebut.
"Saya belum tahu. Tapi yang jelas nama-nama yang beredar saat ini masuk ke dalam kriteria," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya