Epidemiolog Dorong Hentikan PTM 100 Persen, Jangan Tunggu Ada Kasus Kematian Anak
Merdeka.com - Kasus Covid-19 terus meningkat sejak awal Januari 2022, seiring dengan meluasnya varian Omicron. Data Kementerian Kesehatan 25 Januari 2022, kasus Covid-19 bertambah 4.878, tertinggi sejak 11 September 2021 yang menyentuh 5.001.
Bahkan, penularan Covid-19 di Tanah Air mulai didominasi varian Omicron. Di tengah merebaknya Omicron, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen masih berjalan. Meskipun, banyak sekolah melaporkan temuan kasus Covid-19 pada siswanya.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mendorong pemerintah menghentikan sementara PTM 100 persen. Meluasnya varian Omicron harus menjadi pertimbangan utama.
"Kalau dari sisi strategi kesehatan masyarakat, sebenarnya sudah urgent ya. Terutama di kota besar Jawa-Bali ini," katanya kepada merdeka.com, Rabu (26/1).
Menurut Dicky, penghentian sementara PTM 100 persen tidak perlu menunggu kasus Covid-19 melonjak lebih tajam. Pemerintah cukup melihat tren kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
"Tidak menunggu sampai ada kematian di anak, jangan menunggu sampai ada kasus anak masuk rumah sakit," ujarnya.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung ini menjelaskan, anak yang terjangkit Omicron bisa mengalami perburukan. Kebutuhan perawatan dan fatalitas pada anak yang terpapar Omicron jaga jauh lebih besar daripada Delta.
"Karena apa? Karena anak belum terlindungi maksimal, karena anak belum divaksinasi," sambungnya.
Belum lagi, ada banyak anak yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, seperti obesitas. Kondisi ini menempatkan anak dengan komorbid berada pada kategori berisiko tinggi terhadap Omicron.
"Jadi ini yang harus jadi pertimbangan. Pemerintah perlu mereview itu. Kalau menunggu sampai akhirnya terjadi kasus pada anak, sudah telat. Kita gagal melindungi anak," kata dia mengakhiri.
Berbeda dengan PTM 100 persen, Dicky berpendapat pusat perbelanjaan seperti mal dan kafe masih bisa beroperasi. Dengan catatan, kapasitas maksimal kedua tempat itu hanya 80 persen dengan sirkulasi udara diperbaiki.
Selain itu, mal dan kafe harus membatasi kriteria pengunjung. Misalnya, pengunjung harus sudah divaksin lengkap dalam enam bulan terakhir atau telah menerima booster. Kemudian usia pengunjung hanya mulai 6 sampai 58 tahun.
"Tidak memiliki komorbid, tidak dalam kasus kontak, tidak bergejala (demam/batuk pilek)," kata Dicky.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ternyata ukuran otak generasi muda lebih besar dari generasi sebelumnya. Ini dampak bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Mutu Pelayanan, Prodia dan Brawijaya Resmikan Pusat Edukasi Pemeriksaan Genomik
Analisis pemeriksaan genomik akan dilakukan hingga hasil final yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola kesehatan berdasarkan profil genomik.
Baca Selengkapnya3 Cara Antisipasi Terjadinya Aritmia dan Henti Jantung saat Mudik Lebaran
Mudik Lebaran identik dengan perjalanan panjang yang bisa memicu aritmia hingga henti jantung.
Baca Selengkapnya8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca Selengkapnya