DPR akan Panggil Mendagri Terkait Duit Kepala Daerah di Kasino
Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR RI Johan Budi akan memanggil Menteri Dalam Negeri terkait temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi keuangan kepala daerah di rekening kasino luar negeri.
Pertemuan akan dilakukan pada rapat dengar pendapat (RDP) antara komisi II dan Mendagri yang akan dilakukan awal Januari 2020.
"Nah nanti dalam RDP selanjutnya bisa kami tanyakan ke Mendagri (kasus Kepala daerah)," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (17/12).
"Biar tahu gimana sih ceritanya gitu," tambahnya.
Johan menyatakan, Kemendagri adalah pembina dari Pemda termasuk Kepala daerah di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, wajar apabila Mendagri dimintai keterangan menangani temuan tersebut.
"Kalau dalam konteks ini, mendagri tidak dalam konteks penegakan hukumnya, tetapi kemendagri itu kan sebagai pembina kepala-kepala daerah itu," ujarnya.
Apalagi, Pemda setiap tahunnya masih mendapat kucuran dana dari Pemerintah Pusat. Jangan sampai bantuan dana itu justru disalahgunakan terlebih di rekening kasino.
"Karena daerah itu kan masih dapat dana dari pusat kan, DAK (Dana Alokasi Khusus) dan lainnya itu lho, nah ini jangan sampai tu digunakan untuk itu (rekening kasino) tadi," tegasnya.
Sebelumnya, Johan mendesak agar PPATK menindaklanjuti temuan ke penegak hukum.
"Ya enggak perlu komisi II, saya sendiri apa harus diusut tuntas itu, temuan PpATK ini sangat mengagetkan lho, ada kepala daerah yang kemudian apa punya dana puluhan milyar kemudian diputar di kasino di luar negeri gitu kan jadi ini kan mengagetkan juga," katanya.
Johan meminta PPPATK tidak berhenti pada pengungkapan data saja. Enggak hanya soal etika, etika sudah harus diusut tuntas ini, jadi jangan hanya berhenti pada pengungkapan adanya data itu saja oleh PPATK , ucapnya.
Menurut mantan jubir KPK ini, sudah menjadi tugas PPATK menelusuri transaksi mencurigakan dan menindaklanjutinya.
"Kan domainnya PPATK kan menelusuri transaksi-transaksi yang dianggap mencurigakan, tugas berikutnya itu tadi penegak hukum tadi yang harus mengusut tuntas apakah it KPK atau apakah itu kepolisian apakah itu kejaksaan," tandasnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca SelengkapnyaKesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan urgensi pembentukan Dewan Aglomerasi yang meliputi Jakarta dan kota sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya