Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diancam akan dibunuh, wartawan Radar Madura lapor polisi

Diancam akan dibunuh, wartawan Radar Madura lapor polisi Wartawan Surabaya tolak aksi kekerasan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Wartawan Harian Radar Madura, Sukma Umbara Tirta Firdaus mengaku diancam akan dibunuh oleh Kepala Kemenag Pamekasan, Normaludin. Atas ancaman tersebut, Sukma lalu meminta perlindungan hukum pada polisi.

"Saya meminta perlindungan polisi, karena sejak adanya ancaman mau dibunuh itu, hidup saya tidak tenang dan aktivitas saya dalam menjalankan tugas-tugas jurnalis di lapangan juga tidak tenang," kata Sukma seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/12).

"Tugas saya kan tidak terjadwal waktu. Kadang siang, kadang juga harus keluar malam hari untuk liputan apabila ada kejadian di malam hari. Jika saat keluar di malam hari benar-benar dibunuh oleh preman bayaran Kemenag Pamekasan, maka tamatlah riwayat saya," terang Sukma menambahkan.

Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya meminta perlindungan kepala polisi untuk keselamatan dirinya dalam menjalankan tugas-tugas jurnalis. Sukma datang ke kantor polisi didampingi sejumlah wartawan lain di Pamekasan guna meminta perlindungan polisi.

Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Moh Nur Amin berjanji, pihaknya bersedia memberikan perlindungan kepada korban yang dalam kondisi terancam, karena hal itu sudah menjadi tugas polisi.

"Tanpa dimintapun sebenarnya kita berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada pihak-pihak yang merasa diancam oleh pihak lain," terang Nur Amin.

Ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh Kepala Kemenag Pamekasan Normaludin itu berasal saat Sukma memberitakan tentang pemotongan gaji kepada semua guru dan karyawan di bawah Kemenag Pamekasan.

Ketika itu, Normaludin bersama stafnya Juhairiyah datang ke kantor Radar Madura, dan mengancam hendak membunuh dirinya. Saat datang ke kantor Radar Madura itu, Normaludin menyatakan bahwa dirinya seorang bajingan yang memiliki banyak anak buah, serta rata-rata anak buahnya pernah membunuh orang.

"Kata-kata itu masih terngiang-ngiang di telinga saya dan saya benar-benar ketakutan. Sebab bajingan itu kan konotasinya memang pembunuh kalau di Madura ini," kata Sukma menuturkan.

Kasus ancaman pembunuhan ini, sambung dia, sebenarnya telah dilaporkan ke polisi, akan tetapi, rasa takut tetap dia rasakan, sehingga dianggap perlu meminta perlindungan khusus pada polisi.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diancam akan Dibunuh, ABG Diperkosa Teman Kerja

Diancam akan Dibunuh, ABG Diperkosa Teman Kerja

Saat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.

Baca Selengkapnya
Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.

Baca Selengkapnya
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara

Baca Selengkapnya